Anemia menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum dihadapi oleh perempuan usia subur (WUS) di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sumedang. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi yang cukup dalam tubuh, serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan dan penanganan anemia. Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, sebuah program penyuluhan kesehatan telah dilakukan di Dusun Cibawang, Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong.
Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai anemia, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah pencegahannya. Kegiatan yang melibatkan 19 perempuan usia 10 hingga 20 tahun ini dirancang secara interaktif. Dimulai dengan pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta, dilanjutkan dengan sesi materi edukasi menggunakan media poster dan leaflet, dan ditutup dengan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan mereka.Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam tingkat pemahaman peserta.
Materi yang disampaikan dalam penyuluhan tidak hanya menyoroti pentingnya konsumsi tablet tambah darah (TTD) sebagai langkah preventif, tetapi juga menjelaskan hubungan antara anemia dengan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti stunting. Para peserta diajak untuk memahami pentingnya konsumsi makanan kaya zat besi dan suplemen secara rutin. Tablet tambah darah diberikan kepada remaja putri, dengan anjuran konsumsi minimal sekali seminggu, dan setiap hari saat menstruasi untuk mencegah kekurangan zat besi.

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan senam pagi bersama untuk menciptakan suasana yang segar dan semangat di pagi hari, serta sesi tanya jawab yang interaktif agar peserta dapat menggali lebih dalam pengetahuan yang diberikan. Di akhir kegiatan, para peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti cek tekanan darah dan gula darah, sebagai bagian dari deteksi dini masalah kesehatan lainnya.

Program penyuluhan kesehatan ini memberikan dampak yang positif, baik dalam meningkatkan kesadaran peserta mengenai pentingnya pencegahan anemia, maupun dalam mempromosikan kebiasaan hidup sehat. Kesuksesan kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendekatan edukasi berbasis komunitas dapat menjadi langkah strategis dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat. Pemerintah dan pihak penyelenggara berharap agar kegiatan serupa dapat diterapkan secara lebih luas di berbagai wilayah lain, terutama di daerah pedesaan yang memiliki tingkat prevalensi anemia yang tinggi. Dengan edukasi yang konsisten dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan prevalensi anemia pada perempuan usia subur dapat ditekan, sehingga kualitas hidup mereka meningkat secara signifikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI