Mohon tunggu...
Khalishah Nurul
Khalishah Nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif UPI Kampus Purwakarta

Be valuable, be outstanding.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa P3K UPI Purwakarta Dorong Implementasi Zero Food Waste Melalui Biokonversi Maggot di SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran

28 November 2024   20:37 Diperbarui: 28 November 2024   21:36 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa P3K UPI Purwakarta/dok. pri

Purwakarta, 28 November 2024 – Dalam upaya mendukung program Zero Food Waste, Mahasiswa Prodi PGSD, Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta bekerja sama dengan SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran melaksanakan inovasi pengelolaan sampah organik melalui biokonversi maggot. Program ini menjadi solusi nyata dalam mengatasi limbah organik yang berasal dari sampah rumah tangga sekaligus memberikan edukasi berkelanjutan kepada peserta didik. 

Program Zero Food Waste diluncurkan sebagai bagian dari implementasi program lingkungan berbasis pendidikan, dengan fokus pada pengolahan limbah makanan menjadi pakan maggot (larva lalat Black Soldier Fly). Program ini diawali dengan sosialisasi yang dilaksanakan pada Selasa, 29 Oktober 2024 di SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran, di mana para peserta didik kelas 4 hingga kelas 6 mendapatkan penjelasan interaktif tentang pentingnya pengelolaan sampah organik. Dalam sesi ini, mahasiswa memberikan edukasi mengenai siklus hidup maggot, cara membudidayakan maggot, dan manfaatnya dalam mengurangi sampah organik. Peserta didik diajak untuk langsung melihat maggot dan memahami perannya dalam menjaga lingkungan.

Penyampaian Materi Biokonversi Maggot/dok. pri
Penyampaian Materi Biokonversi Maggot/dok. pri

"Program ini bertujuan mengedukasi peserta didik dan guru tentang pentingnya mengelola limbah organik. Kami ingin menanamkan nilai bahwa sisa makanan bukanlah sampah, melainkan sumber daya yang bisa dimanfaatkan," ujar Ketua Pelaksana Mahasiswa P3K, Fiksi Kirana Sarizaen. 

Mahasiswa P3K bekerja sama dengan sivitas akademika SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran dan TPS 3R yang terletak di Ciseureuh, Kec. Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat untuk memberikan pelatihan biokonversi maggot kepada peserta didik kelas 4 hingga kelas 6. Dalam pelatihan tersebut, peserta didik diajarkan cara memilah limbah organik yang berasal dari sampah rumah tangga, mengolah maggot menjadi produk yang dapat dimanfaatkan seperti sebagai pakan ternak dan pupuk organik, serta memahami siklus hidup maggot.

Sambutan Ketua Pelaksana /dok. pri
Sambutan Ketua Pelaksana /dok. pri

"Ini adalah langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar. Selain mengurangi limbah, peserta didik juga belajar tanggung jawab terhadap lingkungan," kata Kepala Sekolah SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran, Ibu Erni Asmawati, M.Pd.

Dalam beberapa minggu pertama implementasi, program ini berhasil mengurangi sekitar 15 kilogram limbah organik setiap minggunya. Limbah tersebut sebagian besar berasal dari sisa makanan rumah tangga peserta didik. Maggot yang dihasilkan diolah dan di produksi oleh peserta didik SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak di sekolah dan dipasarkan kepada warga sekitar, menunjukkan potensi ekonomi dari program ini. 

Dokumentasi Peserta Didik Kelas 4, 5, dan 6/dok. pri
Dokumentasi Peserta Didik Kelas 4, 5, dan 6/dok. pri

Salah satu peserta didik, Fahri kelas 4, merasa senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. "Awalnya aku tidak tahu apa itu maggot. Sekarang aku tahu kalau sisa makanan bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna," ujarnya dengan antusias. 

Koordinator mahasiswa P3K UPI di SDN Ekologi Kahuripan Padjajaran Purwakarta, Alfi Nasthi Fauziah, menyatakan harapannya agar program ini bisa memberikan dampak nyata. “Kami ingin masyarakat tidak hanya tahu tentang maggot, tetapi juga mulai mengaplikasikannya untuk mengurangi sampah organik dan mendukung keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.

"Dengan adanya kolaborasi ini, kami ingin menciptakan generasi muda yang lebih peduli lingkungan dan mampu berkontribusi nyata dalam pengelolaan limbah," pungkas Pak Imam Chanafi sebagai Koordinator Lingkungan dan Fasilitas Umum di TPS 3R.

Melalui langkah konkret seperti ini, Zero Food Waste bukan lagi sekadar konsep, melainkan aksi nyata yang melibatkan semua elemen masyarakat, dari peserta didik hingga Mahasiswa P3K UPI Kampus Purwakarta . Program ini membuktikan bahwa pendidikan dan inovasi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan perubahan positif bagi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun