Mohon tunggu...
Khalishah Nayla Rhevannisa Z
Khalishah Nayla Rhevannisa Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Telemedicine: Peran dan Tantangannya dalam Dunia Kesehatan di Era Digital

22 Desember 2024   22:53 Diperbarui: 22 Desember 2024   22:51 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, teknologi telah merambat ke hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam dunia kesehatan. Inovasi-inovasi baru terus bermunculan untuk menjawab tantangan yang ada, salah satunya adalah telemedicine, atau medis jarak jauh. Telemedicine memungkinkan pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus bertemu langsung dengan tenaga medis, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana utama. Di era digital ini, telemedicine menjadi solusi yang sangat relevan untuk mengatasi keterbatasan akses kesehatan, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi pelayanan medis, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Akan tetapi, masih belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa telemedicine merupakan solusi untuk dunia kesehatan di era digital ini, atau mungkin banyak yang mengetahuinya, akan tetapi masih belum mengerti bagaimana cara pemanfaatannya dengan baik. Sebagai seorang mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, penulis tertarik untuk membahas bahwa pemahaman tentang telemedicine menjadi sangat penting, mengingat peranannya yang kian vital dalam sistem pelayanan kesehatan modern.

Telemedicine atau medis jarak jauh adalah inovasi penting dalam dunia kesehatan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menyediakan layanan medis tanpa tatap muka langsung. Teknologi ini memungkinkan pasien yang berada di daerah terpencil atau sulit dijangkau untuk mendapatkan perawatan medis, baik melalui konsultasi secara video call maupun pemantauan kondisi kesehatan secara jarak jauh. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, telemedicine menjadi bagian integral dalam pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan modern, memberikan solusi terhadap tantangan aksesibilitas dan biaya perawatan.

Salah satu manfaat utama telemedicine adalah meningkatkan akses kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil. Di Indonesia, banyak wilayah yang masih kekurangan fasilitas medis dan tenaga kesehatan. Melalui telemedicine, pasien di daerah-daerah ini bisa mengakses layanan medis dari dokter spesialis tanpa harus melakukan perjalanan jauh. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tetapi juga mempermudah tenaga medis dalam menangani lebih banyak pasien dalam waktu yang lebih singkat. Pasien bisa mendapatkan diagnosis awal atau saran pengobatan secara langsung melalui platform telemedicine, tanpa harus datang ke rumah sakit.

Namun, meskipun menawarkan banyak keuntungan, telemedicine menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur teknologi. Di beberapa daerah, akses internet yang cepat dan stabil masih menjadi masalah utama. Tanpa dukungan teknologi yang memadai, komunikasi antara pasien dan dokter bisa terganggu, yang berpotensi mengurangi akurasi diagnosis dan efektivitas pengobatan. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan infrastruktur telekomunikasi untuk memastikan telemedicine dapat diakses secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, masalah keamanan data juga menjadi perhatian penting. Data medis pasien adalah informasi yang sangat sensitif, sehingga sistem keamanan yang lebih kuat diperlukan untuk mencegah kebocoran atau penyalahgunaan data.

Selain itu, keterbatasan dalam pemeriksaan fisik juga menjadi kendala dalam telemedicine. Beberapa prosedur medis, seperti palpasi atau auskultasi, tidak bisa dilakukan secara virtual, sehingga dokter tidak dapat memeriksa kondisi fisik pasien secara langsung. Ini membatasi kemampuan dokter dalam melakukan diagnosis yang akurat. Oleh karena itu, telemedicine lebih efektif digunakan untuk konsultasi awal atau tindak lanjut pasien dengan kondisi medis yang sudah diketahui, yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut di fasilitas kesehatan.

Masalah regulasi dan kebijakan juga perlu diperhatikan. Di Indonesia, kebijakan mengenai telemedicine masih berkembang. Untuk memastikan praktik telemedicine dilakukan sesuai standar medis yang berlaku, regulasi yang jelas dan komprehensif sangat dibutuhkan. Pengaturan terkait tanggung jawab medis, standar layanan, dan persyaratan teknis harus segera disempurnakan agar telemedicine dapat berfungsi secara efektif dan aman bagi pasien.

Sebagai mahasiswa kedokteran, pemahaman tentang telemedicine sangat penting untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia medis yang semakin digital. Pendidikan mengenai penggunaan teknologi kesehatan, aplikasi telemedicine, serta etika dan hukum dalam praktik telemedicine harus dimasukkan dalam kurikulum pendidikan kedokteran. Mahasiswa kedokteran juga perlu mempelajari keterampilan komunikasi virtual yang efektif untuk berinteraksi dengan pasien secara jarak jauh.

Di masa depan, telemedicine diprediksi akan semakin berkembang, menawarkan solusi untuk meningkatkan akses, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi sistem kesehatan secara global. Namun, untuk mencapai potensi maksimalnya, kita perlu mengatasi tantangan-tantangan terkait infrastruktur, keamanan data, dan regulasi. Dengan pemahaman yang baik tentang telemedicine, mahasiswa kedokteran akan lebih siap untuk mengimplementasikan teknologi ini dalam praktik medis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun