Mohon tunggu...
Fithrah NurKhalishah
Fithrah NurKhalishah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat Datang

Hey

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Pandemi, Belanja Online Melonjak Drastis

27 April 2021   11:44 Diperbarui: 27 April 2021   11:54 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Delapan bulan sudah Indonesia menghadapi pandemi virus Corona COVID-19. Sejak diumumkannya kasus positif COVID pertama di Indonesia pada awal Maret 2020. Persebaran virus corona ini begitu cepat, hanya butuh waktu 38 hari untuk COVID-19 menginfeksi seluruh provinsi di Indonesia. Persebaran virus yang cukup berbahaya ini tentunya memberikan banyak pengaruh pada berbagai bidang kehidupan masyarakat, salah satunya ekonomi. Berbagai sector di bidang ekonomi mengalami kemunduran yang signifikan. Salah satunya yaitu sector pariwisata. Hotel, tempat wisata alam maupun buatan, serta restoran mendadak sepi pengunjung.

Namun tidak demikian halnya dengan sektor ekonomi bidang perdagangan khususnya perdagangan online. Hal yang terjadi justru sebaliknya. Sejak pemerintah menerapkan protokol kesehatan dan menyarankan untuk lebih banyak berdiam diri rumah, belanja ritel online justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Masyarakat cenderung memilih berbelanja secara online untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari mulai dari kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersier. Maraknya iklan di Televisi, Youtube dan platform media sosial lainnya mengenai aplikasi e-commerce dan diskon belanja semakin meningkatkan perilaku belanja masyarakat. Berbagai macam e-commerce saling berlomba menampilkan iklan yang terbaik dan promo yang paling menarik bagi konsumen sejalan dengan perilaku masyarakat sekarang yang lebih banyak menonton televisi dan bermain gadget.

Wajar saja jika masyarakat sekarang lebih gemar berbelanja online. Pasalnya, belanja online memang jauh lebih menguntungkan dibandingkan berbelanja secara konvensional. Melalui situs jual-beli online, kita dapat menemukan produk apapun yang kita cari tanpa harus membuang tenaga berkeliing dari satu tempat ke tempat lainnya. Hanya dengan modal jaringan internet, kita dapat melihat jutaan penawaran produk dari berbagai toko online. Pembayaran pun dapat dilakukan dengan sangat praktis dan pilihan pembayaran yang beragam. Mulai dari transfer bank, pembayaran lewat aplikasi di ponsel hingga membayar melalui Indomaret yang cenderung mudah ditemui di mana saja. Tak ayal, berbagai kalangan dan usia lebih memilih berbelanja online.

Di Indonesia dengan pola tanggap terhadap teknologi yang tergolong lamban, tak semua orang mengerti cara berbelanja secara online. Lalu apakah semua orang harus mengerti cara berbelanja online? Jawabannya bisa iya atau tidak. Saat kondisi pandemi seperti ini, ada baiknya jika kita lebih memilih berbelanja online demi keselamatan pribadi. Sebab, pasar atau toko menjadi salah satu tempat yang berpotensi paling besar dalam penularan virus corona. Namun, tak sedikit pula pedagang kecil yang masih berjualan di pasar. Maka adanya orang-orang yang 'tak suka' berbelanja online ini dapat menjadi penyelamat ekonomi bagi pedagang-pedagang kecil.

Tak diduga memang, kedatangan virus corona memaksa sebagian besar masyarakat untuk hidup dalam keadaan yang 'baru'. Termasuk banyaknya orang yang kemudian berpindah hati dari belanja konvensional menjadi belanja online. Kegiatan yang tak sepadat saat kondisi normal juga menjadi penyebab masyarakat lebih sering membuka gadget mereka, yang pada akhirnya meningkatkan kecenderungan belanja online. Dilansir dari situs industry.kontan.co.id belanja ritel online naik 6 kali lipat selama pandemic corona. Kenaikan ini bukanlah angka kenaikan biasa. Dari hasil survey yang dilakukan oleh MarkPlus, semula hanya 4,7% yang berbelanja online sebelum pandemi. Setelah pandemi, angka tersebut meningkat menjadi 28,9%. Sebaliknya, responden yang berbelanja offline malah turun drastis dari 52,3% menjadi 28,9%. Melihat peluang ini, platform e-commerce semakin memainkan strateginya dalam periklanan. Iklan e-commerce dipasang dimana-mana dan promo yang diberikan termasuk 'gila-gilaan'. Faktor-faktor tersebut semakin memicu meningkatnya belanja online.

Seolah tak ingin melewatkan kesempatan, pedagang dan pengusaha yang sebelumnya hanya mengandalkan toko offline untuk menjual produk mereka mulai meningkatkan strategi dengan merintis akun penjualan online. Salah satunya pada platform belanja paling tenar yaitu Shopee. Shopee Indonesia mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi yang signifikan sepanjang kuartal II/2020 dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhan ini menjadi sinyal kuat yang menegaskan bahwa pandemi COVID-19 telah mengakselerasi digitalisasi di sektor perdagangan. Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan sepanjang kuartal II/2020, jumlah transaksi dan pengguna di Shopee meningkat yaitu mencapai 260 juta transaksi dengan rata-rata harian 2,8 juta transaksi. Jumlah ini naik 130 persen dibandingkan dengan kuartal II/2019. "Kami melihat banyak perubahan perilaku masyarakat yang berdampak pada kenaikan jumlah transaksi di e-commerce. Pandemi ini mendorong adopsi penggunaan aplikasi digital bagi pengguna," ujar Handhika dalam diskusi virtual 'Media Gathering : Peran E-Commerce Jaga Roda Ekonomi di Tengah Pandemi', Selasa (1/9/2020).

Meningkatnya penjualan online selama pandemi ini tentunya mendatangkan banyak keuntungan. Salah satunya bagi bisnis jasa pengiriman barang, hal ini bersifat otomatis dimana penjualan online yang meningkat akan meningkatkan pengiriman melalui jasa ekspedisi. Dilansir dari merdeka.com, selama pandemi ini salah satu ekspedisi yaitu JNE mengalami kebanjiran order.

Diakui oleh Kepala Cabang JNE Bandung, Iyus Rustandi bahwa pertumbuhan bisnis jasa pengiriman barang sangatlah pesat. Meski tak menyebut angka pasti perihal kenaikan jumlah pengantaran barang, namun dapat dipastikan sejak pandemi pengiriman melonjak drastis. Hal ini dibuktikan pula dengan dibukanya ekspedisi baru atau cabang baru dari ekspedisi yang telah ada. Contohnya yaitu ID Express, yang saat ini tengah populer dengan penawaran IDLite-nya, dimana pemilik toko online dapat mengirimkan barang dengan berat 500gr hanya dengan membayar 6000 rupiah. Terobosan baru dari ekspedisi semacam ini semakin memudahkan proses berbelanja online. Hal ini juga menguntungkan bagi masyarakat. Sebab, ekpedisi semakin memperluas jangkauannya yang berdampak pada bertambahnya lowongan pekerjaan. Pendapatan dari menjadi kurir maupun admin ekspedisi pengiriman barang justru meningkat selama pandemi. Sehingga, pekerjaan menjadi kurir maupun admin ekspedisi banyak diincar oleh masyarakat yang sedang mencari pekerjaan. Syarat untuk menjadi kurir juga tidak begitu sulit, dibandingkan dengan pekerjaan lainnya.

Dengan perubahan yang ada, masyarakat mau tak mau harus menyesuaikan diri. Meskipun berbelanja offline tetap menjadi pilihan yang lebih digemari, namun kondisi tidak menentu seperti pandemi COVID-19 ini memberikan pelajaran bagi kita semua bahwa tak ada salahnya untuk berdamai dengan teknologi. Pesan ini terutama ingin penulis sampaikan pada kelompok masyarakat yang cenderung masih 'menghindar' dari teknologi, salah satunya belanja online. Saat pandemi seperti ini, belanja online dapat membantu kita untuk lebih antisipatif terhadap penyebaran dan penularan virus. Tentunya, kita semua berharap agar pandemi cepat berakhir, maka tindakan kita lah yang mempengaruhi cepat-lambatnya masa pandemi ini. Berbelanja online tak selalu jadi pilihan yang buruk, banyak keuntungan yang bisa didapatkan seperti yang telah dijelaskan diatas. Tentunya tidak ada larangan bagi masyarakat untuk tetap melakukan belanja secara offline atau konvensional. Dengan catatan, kita harus meningkatkan kesadaran diri sendiri. Lebih mematuhi protokol kesehatan yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Jadilah pembeli yang cerdas, dan tahu kebutuhan apa yang penting bagi diri kita serta tetap jaga kesehatan dari dalam tubuh dan menjaga perlindungan dari luar. Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga kita tidak perlu 'galau' lagi jika ingin berbelanja di mall atau pasar tradisional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun