Selama 2 tahun kita merasakan pandemic covid-19 yang saat ini telah mewabah di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Covid-19 itu sendiri merupakan penyakit menular yang menyerang system pernafasan disebabkan oleh virus SARS-COV 2, penyakit ini dipastikan dapat ditularkan dari manusia ke manusia.Â
Kelompok yang rentan terhadap penularan virus ini lansia usia lebih dari 60 tahun, orang memiliki riwayat penyakit atau sedang memiliki penyakit jantung, dibetes, dan masalah dengan pernafasan beresiko tinggi mengalami covid-19 dengan cepat.Â
Selain itu, Wanita hamil juga menjadi salah satu yang dapat beresiko tinggi tertularnya penyakit ini.
Kehamilan, menurut International Calendar of Pregnancy, didefinisikan sebagai pembuahan atau penyatuan sperma dengan sel telur dan selanjutnya didefinisikan sebagai nidasi atau implantasi. Trimester pertama berlangsung 12 minggu, trimester kedua berlangsung 15 minggu (minggu 13-27) dan trimester ketiga berlangsung 13 minggu (minggu 28-40). Kehamilan merupakan hal yang fisiologis pada seorang wanita. Pada masa kehamilan tersebut adalah hal yang paling kompleks dialami wanita hamil, salah satunya terjadinya perubahan psikologis dan fisiologis. Perubahan yang terjadi bisa mulai dari awal kehamilan sampai dengan persalinan.
Di masa pandemi COVID-19 ini, wanita hamil lebih memperhatikan kesehatan ibu dan janin.
Selain itu, wanita hamil sering mengalami perubahan suasana hati dan perubahan psikologis, karena mereka mengalami perubahan hormonal yang mengakibatkan kadar zat kimia otak yang berhubungan langsung dengan pengaturan suasana hati.
Maka dari itu ibu hamil akan merasa mood swing. Kecemasan adalah perasaan umum selama kehamilan, memikirkan apakah Anda layak menjadi seorang ibu atau tidak, menakutkan pada tahap akhir kehamilan, kekhawatiran tentang rasa sakit selama persalinan, atau tentang cacat lahir.Â
Kecemasan dan kectakutan biasanya berjalan beriringan, tetapi jika berlangsung lama dan cukup parah, ibu hamil berisiko mengalami depresi.
Depresi atau gangguan mood adalah perasaan sedih, murung, dan lekas marah. Orang dengan depresi mengalami distorsi kognitif seperti perasaan kritik diri, rasa bersalah, tidak berharga, harga diri rendah, pesimis, dan keputusasaan.
Ada kemalasan, ketidakberdayaan, kelemahan psikomotor, dan rasa menarik diri dari hubungan social.