Pentingnya Ilmu Jurnalistik di Jurusan PBA

Ilmu jurnalistik sangatlah penting dalam semua bidang, khususnya di bidang pendidikan. Ilmu jurnalistik sendiri membahas tentang pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media masa. Jadi setiap kita berbicara tentang jurnalistik maka pikiran kita tertuju pada berita atau news. 

Bagaimana seseorang dapat mencari berita dengan baik, meliput berita yang didapat, dan menyampaikan kepada khalayak dengan baik dan benar. Ilmu jurnalistik tidah hanya harus dimiliki oleh seorang wartawan. Namun lebih dari itu, seorang guru dan pelajar pun membutuhkan ilmu tersebut. Bagi guru, ilmu jurnalistik dapat menjadikan guru lebih cerdas, baik dalam menyampaikan informasi kepada siswa. 

Dia dapat mengolah kata-kata yang baik dalam menyampaikan nasihat-nasihat kepada siswa. Dapat berkomunikasi dengan baik dengan siswa, serta menjadikan siswa lebih cepat memahami materi pelajaran karena cara penyampaiannya yang baik.

Sedangkan bagi siwa, mereka juga harus bisa menyampaikan kembali apa yang telah disampaikan guru dengan bahasa mereka sendiri, tentunya dengan baik dan benar. Mereka harus bisa berbicara di depan khalayak ramai dengan baik. Semua itu, pasti membutuhkan ilmu jurnalistik sebagai pengantar dalam keberhasilan penyampaian ide-ide tersebut.

Nah.. Di dalam jurusan pendidikan Bahasa Arab ternyata juga ada mata kuliah penjurusan yaitu jurnalistik. Di dalam mata kuliah jurnalistik sendiri mencakup 3 sub bahasan yaitu tarjamah fauriyah, naskah jurnalistik, dan reporter publishing. Kenapa mata kuliah tersebut diperlukan?

Perlu kita tahu, bahwa lulusan pendidikan bahasa Arab tidak hanya menjadi guru bahasa Arab. Melainkan mereka bisa menjadi guru bahasa Arab untuk anak-anak, mutarjim (penerjemah), bahasa Indonesia Penutur Asing yang tugasnya menjadi pengajar bahasa Indonesia bagi orang asing yang belajar bahasa Arab di Indonesia, serta bisa menjadi guide tour untuk acara yang notabene penggunaan bahasanya adalah bahasa Arab, seperti haji dan umroh. Mereka juga bisa menjadi wartawan untuk meliput berita-berita di Arab saudi, menjadi repoter atau pembaca berita berbahasa Arab yang biada disebut qiroa al-akhbar.

Dengan demikian maka mereka membutuhkan sekali ilmu jurnalistik dalam menggeluti cita-citanya yang ingin menjadi reporte berbahasa Arab, mutarjim, dan wartawan. Karena kosakata dalam bahasa jurnalistik terkadang tidak ditemukan dalam mempelajari bahasa Arab keseharian. Kita juga akan mempelajari bagaimana cara menerjemah dengan baik dan benar serta menyampaikannya dengan baik.

Semoga bermanfaat ^_^