Mohon tunggu...
Khalil Muflih
Khalil Muflih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sya suka berolahraga dan hobi syaa main futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Ekonomi Islam dan Rasionalitas

21 Oktober 2024   22:05 Diperbarui: 21 Oktober 2024   22:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 -Pengantar Islam

Islam adalah agama monoteistik yang mengajarkan pengabdian kepada Allah (Tuhan) dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Ajaran Islam mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk spiritual, sosial, dan ekonomi. Salah satu prinsip utama dalam Islam adalah keadilan, yang berperan penting dalam membentuk nilai-nilai ekonomi.

 * Ekonomi Islam

Ekonomi Islam merujuk pada sistem ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Beberapa karakteristik utama dari ekonomi Islam meliputi:

1. Larangan Riba Riba atau bunga dilarang dalam Islam karena dianggap mengeksploitasi orang lain. Ini mendorong praktik pembiayaan yang adil, seperti pembiayaan berbasis bagi hasil.

2. Transparansi dan Keadilan Transaksi harus dilakukan dengan transparansi dan keadilan, menghindari penipuan dan ketidakadilan dalam perdagangan.

3. Investasi Etis Ekonomi Islam mendorong investasi pada sektor-sektor yang halal dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

4. Zakat dan Tanggung Jawab Sosial Konsep zakat (amal) merupakan salah satu pilar Islam yang mengharuskan umat Muslim untuk memberikan sebagian harta mereka untuk membantu yang kurang mampu, meningkatkan kesejahteraan sosial.

* Rasionalitas dalam Ekonomi Islam

Rasionalitas dalam konteks ekonomi Islam merujuk pada pengambilan keputusan yang mempertimbangkan logika, data, dan dampak sosial. Ini melibatkan:

1. Pengambilan Keputusan yang Berbasis Data Menggunakan analisis dan data untuk mengevaluasi opsi investasi dan transaksi, memastikan keputusan yang diambil adalah yang paling efisien dan bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun