"Let your food be your medicine and let your medicine be your food," pasti istilah dari Hippocrates diatas sudah banyak didengar, kan? Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman makanan tradisional yang khas akan rempah, bumbu, dan santan sehingga masakan khas Indonesia cenderung bercitarasa sedap. Tanpa disadari makanan asli Indonesia, seperti gulai, rendang, dan gorengan mengandung banyak lemak jahat yang tidak baik untuk kesehatan. Jika konsumsi makanan berlemak tinggi terus-menerus tanpa diimbangi dengan pola makan bergizi dan olahraga, akan berisiko tinggi terserang penyakit hipertensi.Â
Nantinya, lemak yang ada di tubuh akan menyumbat saluran peredaran darah sehingga tekanan darah menjadi tinggi. Penderita hipertensi perlu mengurangi konsumsi pangan yang tinggi kadar lemak dan mengandung banyak garam, serta perlu memilih bahan pangan yang dapat mengurangi tekanan darah. Terdapat beberapa rekomendasi bahan makanan yang cocok untuk penderita hipertensi. Yuk, simak selengkapnya dibawah ini! Â
PISANG
Pisang (Musa sp) menjadi salah satu buah andalan masyarakat Indonesia. Pisang sering dikonsumsi secara langsung maupun diolah terlebih dahulu. Pisang goreng, pisang bakar, pisang hijau, dan masih banyak lagi olahan pisang yang sehari-hari kita temui. Tahukah kalian bahwa pisang adalah salah satu buah yang memiliki peran penting untuk tubuh kita?Â
Tidak aneh bila istilah buah padat gizi menjadi istilah yang sangat pas untuk buah pisang. Karena menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), satu buah pisang berukuran sedang (sekitar 126 g) mengandung karbohidrat, kalium, gula, protein, vitamin, dan zat besi. Namun, diantara semua kandungan tersebut kalium menjadi kandungan yang paling tinggi yaitu sekitar 450 mg. Bahkan diantara buah-buah lainnya pisang mengandung kalium lebih banyak. Â
Kandungan kalium pada pisang sangat berguna untuk penderita tekanan darah tinggi lho! Seseorang dapat menderita darah tinggi karena mengonsumsi garam berlebih. Garam yang dikonsumsi akan meningkatkan jumlah NaCl di dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan. Saat cairan masuk ke dalam sel, akan terjadi pengecilan diameter pembuluh darah arteri sehingga jantung harus memompa darah lebih keras. Hal inilah yang menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Ketika NaCl dalam darah tinggi maka dibutuhkan kalium untuk menyeimbangkannya.Â
Keduanya bersama-sama memegang peran dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa. Kalium banyak ditemukan di dalam sel, sedangkan NaCl di luar sel. NaCl yang berada di luar sel mengatur tekanan osmotik yang mana mencegah cairan meninggalkan darah dan memasuki sel. Sedangkan kalium yang berada di dalam sel, mengatur tekanan osmotik agar tidak keluar dari sel.Â
Hal tersebutlah yang membuat keduanya harus seimbang, untuk itu ketika kandungan NaCl dalam darah tinggi. Kalium lah yang membantu menyeimbangkan jumlah garam di dalam tubuh, sehingga mampu mengontrol tekanan darah. Kalium membantu mengeluarkan NaCl atau garam yang sangat dibutuhkan oleh para penderita tekanan darah tinggi. Â Â
SELEDRIÂ
Seledri (Apium graveolens) merupakan salah satu makanan yang cukup digemari masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Biasanya, selederi dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran tambahan pada makanan berat. Selain dari rasanya yang segar, selederi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh terutama bagi penderita hipertensi, lho. Zat-zat yang terkandung dalam seledri mampu melancarkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, dan membantu tekanan darah. Hal ini disebabkan, seledri memiliki kandungan n-butylphthalide yang sudah terbukti mampu menurunkan tekanan darah.
Dengan mencegah hipertensi, seledri juga mampu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, kandungan kalium yang terdapat di dalam seledri mampu membantu menurunkan kadar lemak dalam tubuh. Â Â