Silahturahim dan pertemuan politik makin kerap dilakukan para tokoh-tokoh politik di bulan Ramadan ini tidak ketinggalan para tokoh Golkar.
Rabu, 23 Mei 2018, Presiden RI dan juga capres Partai Golkar Joko Widodo bertandang ke Kantor Partai Golkar DPD DKI di bilangan Cikini berbuka puasa bersama dengan ratusan para relawan pendukung Golkar dan Jokowi atau GOJO diterima oleh jajaran pimpinan Pusat Partai dipimpin oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Kehadiran Joko Widodo ini banyak diartikan berbagai kalangan sebagai kedekatan Joko Widodo dengan Golkar dan Airlangga Hartarto.
Sabtu, 26 Mei 2018 di Hotel Shangrilla Aburizal Bakrie (ARB) mengadakan buka puasa bersama dan berjumpa dengan beberapa tokoh politik nasional yang datang sebagai undangan, berurutan tokoh yang bertemu ARB dalam acara bukber adalah, BJ.Habibie tokoh bangsa Wakil Presiden RI 1997-1998, Presiden RI 1998 yang juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Jusuf Kalla sahabat lama ARB yang juga adalah Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009 yang sekarang menjabat Wakil Presiden RI, Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menperin RI, Hatta Rajasa Ketua Umum PAN 2009-2014 dan Cawapres Pilpres 2014, Romahurmuziy Ketua Umum PPP dan digadang gadang menjadi Cawpres Jokowi dan sederet tamu lainnya.
Kemudian, buka puasa Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di rumah Dinas Ketua DPR, Senin, 28 Mei 2018, mulai dari Presiden RI Joko Widodo, Wapres RI Jusuf Kalla, pimpinan lembaga negara, para menteri kabinet dan para tokoh parpol baik dari parpol pendukung pemerintah maupun opisisi.
Besok, Rabu, 30 Mei 2018, berkembang kabar , Â Zulkifli Hasan tokoh penting dari Partai PAN akan bertandang ke rumah di bilangan Menteng ARB pada siang hari, kehadiran Zulkifli menyisakan tanya, apakah hadir sebagai pribadi, Ketua Umum PAN atau Ketua MPR RI?
Zulkifli Hasan dikenal sebagai Ketua Partai pendukung pemerintahan Jokowi JK namun mempunyai sikap yang kadang kritis terhadap kebijakan dan manuver politik pemerintah. PAN dibawah kepemimpinan Zulkifli Hasan bertransformasi menjadi partai yang mampu menempatkan diri pada 2 posisi strategis, berada pada koalisi parpol pendukung pemerintah dengan menempatkan menterinya di kabinet sekaligus mendapat tempat dimata rakyat karena sikap kritisnya, khsusunya adalah para tokoh PAN misalnya seperti Amin Rais, Dradjat Wibowo dan kader PAN lainnya.
Kehadiran Zulkifli Hasan ke kediaman ARB yang kini menempati posisi sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar besok bukan kehadiran pertama para Ketua Partai Politik, sebelumnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga bertandang ke kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 8 Mei 2018 lalu dalam konteks komunikasi politik menjelang pilpres 2019 dan silahturahim menjelang Ramadan demikian pula Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri juga konon telah melakukan pertemuan dengan Airlangga Hartarto walaupun belum jelas apa yang mereka bicarakan.
Serangkaian silahturahim yang dilakukan oleh para tokoh kunci Golkar membuat posisi Golkar makin moncer dan strategis. Partai Golkar sebagai pendukung pemerintah dan pendukung Jokowi menjadi capres 2019 posisinya menjadi makin strategis karena selain mempunyai nilai jual tinggi dengan angka hasil pemilu 2014 kedua terbesar 14,75% posisi partai Golkar sendiri yang luwes dan mampu membuka komunikasi politik dengan berbagai pihak dalam upaya menggalang dukungan maupun memberi jalan keluar politik terbaik bagi semua pihak.
Saya duga, akan makin banyak silahturahim politik dalam Ramadan yang dilakukan oleh para tokoh politik nasional selain makin dekatnya jadwal rangkaian Pilpres 2019 nanti tentu saja karena mengingat pada Ramadan ini adalah bulan istimewa bagi umat muslim dimana para muslimin dan muslimat akan memperbanyak ibadah mereka untuk meraih pahala dan kemenangan dan silahturahim adalah salah satu ibadah yang utama
Semoga banyaknya silahturahim yang dilakukan para tokoh politik Golkar dan tokoh politik nasional dapat memberikan jalan terang bagi semua pihak dalam upaya mencari jalan terbaik penyelesaian masalah-masalah bangsa dan negara dan dapat membawa manfaat, rahmat dan barokah bagi rakyat Indonesia.
Wallahu a'lam bishawab.