Kolumnis di New Eastern Outlook dalam tulisannya yang berjudul ‘ISIS Financial Source‘, mengulas secara singkat terkait perampokan demi perampokan yang dilakukan oleh teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Berawal dari analisis tersebut, kami akan memaparkan satu persatu perampokan yang dilakukan oleh ISIS ketika berhasil mengontrol suatu wilayah.
Pertengahan tahun 2014, ISIS berhasil mengambil alih Mosul, salah satu kota terbesar di Irak yang dihuni oleh mayoritas Ahlussunah.
Salah satu bank di Mosul, yaitu Central Bank of Irak, dijarah oleh ISIS, dan berhasil mengantongi uang sebesar 500 milyar dinar Irak atau sekitar 425 juta dollar AS sesuai kurs tahun lalu.
Gubernur provinsi Nineveh (Nainawa), Atheel al-Nujaifi mengatakan bahwa kelompok ISIS telah merampas jutaan (dollar) dari bank di seluruh Mosul, juga emas batangan, sehingga kelompok teroris ini sampai dijuluki sebagai kelompok teroris terkaya oleh International Bussiness Times.
Jadi, selain mendapatkan dana dan senjata dari negara-negara pendukungnya, ISIS juga mendapatkan dana dari merampok.
Selain merampok, ISIS juga menguasai kilang minyak, lalu menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasaran. Syukurlah, jet tempur Rusia berhasil menghancurkan truk ISIS yang memuat minyak. (Baca: [Video] Mantap, Rusia Hancurkan 500 Truk Minyak ISIS)
Karena ISIS banyak duit, tak heran jika mereka bisa memberikan iming-iming gaji besar kepada siapapun yang mau bergabung dengan mereka.
Kata BNPT, ISIS janjikan WNI yang mau gabung dengan ISIS gaji sebesar 150 juta per bulan. Banyak ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H