Mohon tunggu...
Khalida Athaya Divariani
Khalida Athaya Divariani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Virus Corona sebagai Ancaman, Tantangan, Hambatan, Gangguan bagi Indonesia

5 Mei 2020   18:55 Diperbarui: 8 Juni 2021   13:28 8721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virus Corona sebagai Ancaman, Tantangan, Hambatan, Gangguan bagi Indonesia (unsplash/cdc)

Skala 1 menandakan sangat tidak setuju dan skala 10 mengartikan sangat setuju. Angka rata-rata survei pada pembahasan ini mengarah ke angka 7,5 di mana hal tersebut mengindikasikan banyak masyarakat Indonesia yang setuju jika virus Corona adalah ancaman.

Adanya virus corona sebagai ancaman  bagi bangsa Indonesia berimbas pada darurat  ekonomi di Indonesia. Salah satunya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) banyak menderita karena situasi ini. 

Pemandangan keramaian kedai makan yang berada di dekat gedung perkantoran saat jam makan siang tak lagi terlihat. Belum lagi pusat perbelanjaan menjadi tempat yang juga dihindari oleh masyarakat. Padahal, banyak pelaku UMKM hingga ritel besar di tempat itu. 

Pedagang kaki lima juga akan ikut merasakan 'pahitnya' situasi ini. Omzet mereka berpotensi turun drastis, sehingga mengancam daya beli masyarakat.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto mengatakan ancaman krisis ekonomi di Indonesia bukan lagi isapan jempol belaka jika pemerintah tak mampu mengurangi penyebaran virus corona sampai 2020.

Baca juga : Peluang Pengembangan UMKM di Dalam Masa Pandemi Covid-19

Mewabahnya virus corona pun bisa menjadi ancaman serius bagi Indonesia dari sisi pertahanan dan keamanan. Pemerintah selaku pemegang kendali negara harus bisa mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dan potensi melemahnya pertahanan nasional. 

Menurut pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, memberikan saran dan masukan mengapa saat ini sangat dibutuhkan langkah antisipasi. Termasuk dalam upaya memperkuat TNI dalam mengembangkan strategi atau kemampuan bertahan terhadap serangan senjata apapun dan menghadapi perang CBRNE (Chemical, Biological, Radiological and Nuclear Defense). 

Menurut beliau, jika benar-benar diperlukan, Indonesia perlu menerapkan suatu aturan khusus, misalnya dengan mengisolasi wilayah dan memberlakukan darurat militer kebencanaan di seluruh wilayah yang penularan virusnya sulit ditekan. Semua dilakukan untuk mengantisipasi semakin meluasnya penyebaran virus. Ada beberapa point strategi yang perlu untuk dilakukan TNI. 

Diantaranya training Nubika (Nuklir, Biologi dan Kimia) pada seluruh Kodam, membantu logistik medikal untuk operasi pencegahan dan sosialisasi Covid-19. Kemudian strategi lain yakni membangun RS militer darurat, ekstraksi pesakitan ke RS/ fasilitas darurat, isolasi wilayah termasuk seleksi In-Out citizen, jam malam dan pembatasan mobilisasi, operasi medik dan pengamanan, serta operasi hunting and secure (bagi yang kabur, demo atau mengacau).

Gangguan merupakan hal atau usaha yang muncul dari luar yang memiliki sifat atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak terarah. Dalam kasus virus corona juga, terdapat gangguan yang terjadi di Indonesia akibat dari luar, contohnya adalah sebanyak 39 tenaga kerja asing (TKA) China masuk ke Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau pada Selasa (31/3/2020) malam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun