Mahasiswa sebagai agen of change, agen of analisis, dan agen of control tentu sangat berpengaruh dalam siklus kasus korupsi di Indonesia.Mahasiswa adalah sebutan bagi pelajar yang menduduki jenjang pendidikan pasta sma atau sederajat. Mahasiswa memiliki peran penting dalam menegakkan keadilan di indonesia walaupun mahasiswa tidak sama derajatnya seperti mahkamah agung mahkamah konstitusi namun mahasiswa memiliki peran penting dalam bernegara karena mahasiswa memiliki daya kritis yang sangat dibutuhkan untuk mengkritik para pemimpin bangsa ketika melakukan ketidakadilan atau kesalahan dalam keputusannya. Mereka yang kini belum menduduki jabatan apapun di kursi negara, tentu mustahil bila mereka terlibat dalam kasus korupsi, baik itu sebagai pemberantas maupun terdakwa. Namun, mahasiswa berperan penting dalam hal controling akan apa yang terjadi di negara tercinta. Seperti hal, dalam mencegahnya dapat dilakukan berbagai upaya sepertj seminar, diskui, dan lain sebagainya. Dan dalam hal penolakan, mahasiswa tidak akan tinggal diam melihat kekejian pejabat pelaku korupsi. Sedangkan dalam hal pelaporan, mahasiswa cenderung lebih didengarkan suranya karena memang tak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa adalah taring demokrasi.
Oleh karena itu, mahasiswa yang saat ini tidak menduduki kursi pejabat negara, Apabila mahasiswa dihubungkan dalam kasus korupsi maka mahasiswa hanya bisa mengawasi jalannya dieksekusi para koruptor oleh penegak hukum yang bersangkutan yaitu kpk dan mengawasi dengan mencari tahu apa saja yang telah dilakukan oleh para pejabat negara yang disana ada kasus korupsinya. Jadi di sini saya membagi beberapa peran mahasiswa dalam menghadapi korupsi di indonesia.
1. Yang pertama mahasiswa memiliki peran untuk mengatasi dan mengurangi korupsi di indonesia yaitu dengan memahami dan mempelajari mengenai perekonomian di indonesia mengenai ins infrastruktur maupun perekonomian maka dengan hal ini jika ada pejabat negara yang terlalu melebihi kan anggaran dalam hal infrastruktur maupun pembangunan atau yang lainnya maka mahasiswa memiliki peran penting yaitu dengan menuntut keadilan baik melalui laporan ke pihak yang berwajib maupun mendem pejabat yang bersangkutan untuk dimintai keterangan lebih lanjut dengan hal ini maka mahasiswa sangat cocok jika disebut legend of control the legend of analysis yaitu bagaimana mahasiswa memiliki peran dalam mengontrol bangsa karena memiliki sifat kritis dalam mengkritik pejabat dan memiliki legend of analisis sebagai cara untuk menganalisa suatu permasalahan yang ada karena jika mahasiswa terutama yang menggeluti dan bidang bagian perekonomian bangsa akan paham tentang ini tentu orang yang memiliki pemahaman lebih akan sangat mudah atau lebih mudah dalam menanggapi persoalan ini.
2. Yang kedua mahasiswa memiliki peran hubungan antara mahasiswa dengan pihak atau lembaga peradilan yang mengurusi persoalan koruptor karena kebanyakan di indonesia hukum tumpul ke atas tajam ke bawah ketika orang bawah yang bermasalah maka hukum cepat ditegakkan sedangkan ketika para pejabat orang-orang atas yang koruptor yang sebagai koruptor nya maka persidangan diundur sampai berbagai ma berbagai waktu sehingga kasus korupsi dilupakan bahkan sampai lenyap gak di usut lagi dalam hal ini yang dirugikan adalah warga negara indonesia atau jika kasus korupsi nya dalam bidang khusus seperti kasus century ketika jaman sbg pakai yang dirugikan adalah nasabah century padahal sudah jelas bahwa kasus ini tidak bisa di lenyap kan begitu saja karena mahasiswa pada kala itu masih belum ikut andil untuk memperhatikan negara.
Sebagai generasi muda bangsa, penerus estafed kepemimpinan, mahasiswa sangatlah pihak yang menjadi harapan tinggi rakyat Indonesia. Oleh karenanya, mahasiswa harus selalu mengerti dan memahami kondisi negara yang telah lama menunggu kepemimpinan yang handal dalam mengatasi masalah negara serta tidak meninggalkan masalah yang lebih besar.
Ir. Soekarno dalam pidatonya berkata "Tuhan tidak merubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merubah nasibnya sendiri". Dari kutipan ini mahasiswa sadar akan posisinya. Mereka harus mempersiapkan diri untuk mengubah nasib bangsanya. Sehingga bangsa Indonesia bebas dari jeratan korupsi dan tak ada lagi rakyat yang menagis merintih.
Bukanlah mahasiswa namanya jika hanya menonton pertunjukan dan segala drama yang terjadi di panggung sandiwara para pejabat, krisis kepemimpinan tidak membuat jiwanya berapi untuk menumpas segala kedzaliman yang ada, mereka bukan mahasiswa. Mahasiswa harus selalu berada di garda terdepan untuk memakmurkan Indonesia. Tak hanya itu, mahasiswa harus selalu siap untuk menajamkan taringnya guna mengoyak habis segala kebiadaban yang terjadi dan akan terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H