Mohon tunggu...
Khalda Khairunnisa Fitriani
Khalda Khairunnisa Fitriani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal sejarah Museum Nasional sebelum kejadian kebarakan dan sesudah kejadian kebakaran

30 November 2024   17:51 Diperbarui: 30 November 2024   17:51 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tahun 1871, Raja Thailand, yaitu Raja Chulalongkorn (Rama V) berkunjung ke museum tersebut. Saat itu, ia memberikan hadiah kepada museum, berupa patung gajah perunggu. Hal ini yang menjadikan Museum Nasional dikenal dengan sebutan Museum Gajah, karena memiliki patung gajah yang terletak tepat di halaman depan gedung Museum Nasional.

Setelah kemerdekaan, tepatnya pada 26 Januari 1950 museum ini berubah nama dari Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia. Perubahan ini disesuaikan dengan kondisi waktu itu, sebagaimana tercermin dalam semboyan barunya: "memajukan ilmu-ilmu kebudayaan yang berfaedah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kepulauan Indonesia dan negeri-negeri sekitarnya".

Pasca 1950, beberapa perubahan sempat terjadi dalam perjalanan museum ini, perubahan pertama terjadi pada 17 September 1962. Saat itu Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian berubah nama menjadi Museum Pusat.

Selanjutnya, pada 28 Mei 1979 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional. Sejak perubahan status tersebut Museum Nasional Indonesia berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).

Fungsi Museum Nasional :

Museum Nasional Indonesia memiliki visi, yaitu "Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa".

Berdasarkan visi tersebut, dapat dipahami bahwa Museum Nasional berfungsi sebagai pusat studi ilmu pengetahuan bagi warga Indonesia yang ingin mengetahui bagaimana peradaban Indonesia pada masa lampau. Selain itu, Museum Nasional juga berfungsi sebagai tempat pariwisata atau rekreasi yang dapat memberikan kesenangan bagi para pengunjung.

Koleksi Museum Nasional :

Hingga saat ini, Museum Nasional Indonesia memiliki sekitar 160.000 koleksi benda-benda bersejarah. Koleksi dari Museum Nasional dapat dibagi ke beberapa bagian, di antaranya:

1.Koleksi Prasejarah, seperti gerabah, kapak batu, peralatan yang terbuat dari tulang, tanduk, kulit kerang, kapak upacara, bejana upacara, nekara, dan manik-manik yang terbuat dari bahan kaca.

2.Koleksi Arkeologi, seperti arca dewa Hindu, arca Budha, arca perwujudan, arca binatang, ornamen, benda perhiasan, peralatan upacara, peralatan mata pencaharian hidup, bagian bangunan, alat musik, mata uang, prasasti, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun