Mohon tunggu...
Khairu Syukrillah
Khairu Syukrillah Mohon Tunggu... Relawan - Aceh | khairuatjeh@gmail.com | IG @khairusyukrillah

Berbuat baiklah bukan karena surga, tapi karena tuhan sudah sangat baik kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Doa di Penghujung Bulan Pengampunan

23 Mei 2020   08:44 Diperbarui: 23 Mei 2020   09:08 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict : monitor.co.id

Ayat-Ayat sang Tuhan terdengar indah nan merdu diujung menara yang terus menerus dilantunkan dan tak tergerus oleh hingar bingar jalanan nan ramai. 

Diselingi takbir bersautan tak henti pertanda akan datangnya purnama kedua dengan ciri khas sebagai bulan kemenangan. 

Detik demi detik, mengawali pergantian waktu yang perlahan terlewati dan tak akan bisa dinego untuk terulang. 

Bulan penuh pengampunan telah diujung harapan, kegembiraan untuk menyambut purnama kemenangan juga telah diujung pandangan. 

Namun, tetesan air mata seakan tak mampu terbasuh oleh waktu untuk melepas bulan yang penuh rindu. 

Lantas aku mencoba bertanya pada diri dan terus dihantarkan melalui doa, akankah bulan penuh keberkahan itu kembali dipertemukan dan dijalani ditahun-tahun kemudian? Entah lah, Tuhan memang maha asyik dalam mengatur jadwal. 

Kegundahan akan kerinduan pada bulan yang penuh pengampunan terus tak tertahan, detik demi detik pun terus berputar tak ternegokan bagaikan putaran dosa yang tak lagi mampu tertuliskan oleh tangan-tangan bukan Tuhan. 

Dengan tangan menengadah, mata terpejam dan wajah tertunduk, aku pun hanya mampu menuai doa, 'Tuhan, dipenghujung bulan berkah yang engkau amanahkan, ampuni dosa-dosa yang tak lagi terhitung pada alat hitung dunia MU tuhan, pertemukan kembali bulan penuh ampunan ini pada purnama di kemudian'. 

Brebes, 23 Mei 2020

KBC-24 | Kompasiana Brebes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun