Kemarin, tadi, esok, lusa hingga kapan pun, waktu itu akan terus berjalan sejalan dengan harapan yang tertantang. Harapan yang tak akan pernah sirna walau hanya untuk sebuah senyuman.
Senyuman penuh makna penyimpan rasa duka senyuman yang lihai menyimpan dusta, serta senyuman yang indah walau tatapan mata tak mampu sembunyi dari sebuah kata.
Semua indah, semua nyata dan semua bukan fatamorgana.
Senyum yang selalu dinantikan tanpa lelah untuk mengakhiri penantian. Senyum yang menarik getaran tanpa senar, dan senyum yang bernada tanpa suara.
Iya, kamu. Kamu yang selalu tersenyum dengan segala kemuliaan, dengan segala keindahan, dengan segala keihklasan, dengan segala warna, karena ada bunga di senyum mu.
Brebes, 27 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H