Mohon tunggu...
Khairu Syukrillah
Khairu Syukrillah Mohon Tunggu... Relawan - Aceh | khairuatjeh@gmail.com | IG @khairusyukrillah

Berbuat baiklah bukan karena surga, tapi karena tuhan sudah sangat baik kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teriakan Bisu

31 Januari 2020   23:46 Diperbarui: 1 Februari 2020   00:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantang bagaikan dentuman meriam tua, bergemuruh tak bersuara.

Lantang bagaikan teriakan macan rimba yang bisu.

Lantang bagaikan gemuruh tanpa angin tanpa mendung.

Semua teriakan, lantang disuarakan, namun tak ada satupun teriakan yang dapat didengarkan. Tak ada satupun  teriakan yang dapat terdengar. Dan tak ada satupun teriakan yang berbau kebisingan. Teriakan tanpa kata, ibarat si bisu tanpa tangan tanpa isyarat.

Semuanya hilang tanpa jejak, hilang tanpa kata, hilang tanpa kehilangan, dan semuanya hilang tanpa ada teriakan yang terdengar.

Wahai sang dewa kekuasaan, seperti itukah kuasamu dalam membungkam kaum yang bukan dari para kaum kekuasaan? 

Tidak, tidak seperti itu kawan. Tidak ada yang dapat membisukan teriakan-teriakan kaum si bisu. Karena sesungguhnya teriakan si bisu lebih lantang dari kucing kota, bahkan lebih lantang dari sang raja rimba.

Saatnya bangkit, saatnya berteriak sebenar-benarnya berteriak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun