Mohon tunggu...
Khairu Syukrillah
Khairu Syukrillah Mohon Tunggu... Relawan - Aceh | khairuatjeh@gmail.com | IG @khairusyukrillah

Berbuat baiklah bukan karena surga, tapi karena tuhan sudah sangat baik kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desa Grinting Menuju Desa Pengemas

14 Januari 2020   12:00 Diperbarui: 14 Januari 2020   13:36 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Konidisi pemandangan susur sungai menuju mangrove | dokpri

Ditangan ibu-ibu PKK, kini Desa Grinting memiliki produk olahan hasil tambak dan pertanian diantaranya Bandeng Fresto, Bandeng Isi, Telor Asin, Bawang Goreng Rasa, Stik Bandeng, Nasi Bandeng, Teh Rempah, Kripik Ranaman Obat (Kripik Taobat), Sambel Bawang dll yang semuanya dikemas apik dan dipasarkan bukan hanya pasar lokal tapi juga nasional. Semua olahan ini mensinergikan baik petani tambak, petani bawang hingga ibu-ibu yang kreatif untuk pengolahan, dan pada posisi sisi ini telah mengurangi pengangguran terutama ibu-ibu.

Dok. Teh Rempah Hasil Olaha Grinting | dokpri
Dok. Teh Rempah Hasil Olaha Grinting | dokpri
Selain itu keaktifan pemuda juga menunjang dengan "pengemasan"  kegiatan-kegiatan yang positif, diantaranya setiap tahun dilakukan pengkaderan pemuda lintas organisasi, kemudian menciptakan event-event yang bertujuan untuk terus menggali dan mempromosikan potensi yang dimiliki oleh Desa Grinting, seperti potensi alam dengan mangrove yang dibumingkan oleh teman-teman Pokdarwis Garuda Jaya dan dibantu organisasi lintas kepemudaan yang ada.

Melalui pengemasan-pengemasan secara kegiatan maupun produk, ada sebuah keyakinan bahwa stigma Desa Pengemis dapat terus dipatahkan. Sebuah perubahan akan datang apabila ada sinergisitas dan komitmen bersama. Modal inilah yang dimiliki oleh warga masyarakat Desa Grinting untuk terus berjuang menuju Desa Grinting Desa Pengemas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun