"Selama ini mungkin banyak dari kita belum mengenal diri sendiri, padahal dalam menghadapi situasi seperti ini mengenal diri sendiri merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena manusia itu terbagi menjadi mahluk yang Fisikal dan mahluk metafisikal," terangnya.
Mahluk Metafisikal, lanjut Gus Wahid membutuhkan sebuah konsep dalam diri untuk lebih mengenal dirinya dengan kepercayaan, kebenaran dan kasih sayang. Hal inilah yang membedakan antara manusia dan robot.
"Teknologi yang berkembang saat ini mungkin memudahkan kita dalam mengerjakan berbagai hal, robot serta artificial intelegent mungkin dapat mengerjakan apapun yang dilakukan manusia, tapi yang tidak dipunyai oleh robot ialah nyawa," terangnya.
Untuk itu, dengan kelebihan yang dimiliki oleh manusia, yang dapat merasakan, mempercayai, serta mengenal sejumlah nilai-nilai, mengenal diri sendiri menjadi salah satu hal yang penting dilakukan agar terhindar dari penyakit psikis, seperti depresi dan stress yang saat ini banyak diidap oleh banyak orang yang memunculkan Suicide (bunuh diri).
Gus Wahid berharap kondisi yang dihadapi oleh masyarakat saat ini mampu memberikan kesadaraan untuk membuka diri dengan mengenal diri sendiri sehingga dapat mengenal tuhannya, momentum ini sangat tepat selain karena selepas bulan ramadhan, kondisi pandemi corona ini mampu membuat kita mengambil hikmah serta pelajaran untuk masa depan yang lebih baik.
Acara Halal bihalal ini diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Sivitas Esa Unggul, selain itu sebelum ditutup, halal bihalal ini juga mengajak pimpinan rektorat, dekananat serta lembaga untuk mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri secara Online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H