Nisazputri || Selamat tahun baru 2024, semoga semangat menulisnya masih sama, untuk aku yang sedang menyemangati diri sendiri, walaupun sedang lagi banyak-banyaknya masalah, aku yakin semua bisa terlewati.
Pembahasan kali ini, agak simple, tetapi dalam mengaplikasikanya sungguh sangat berat, apalagi buat kaum yang selalu kepikiran terhadap penolakan, dan yeah ini semua proses tahapan diri.
Bercerita tentang penolakan, beberapa hari yang lalu aku baru saja mengalaminya, sungguh disaat kita semangat untuk mengajak teman-teman yang lain, eh malah jawabnya tidak terduga hehe.
Singkat cerita, Undangan Pelantikan pengurus baru dari Himpunan Kampus, maklum sebagai alumni yang pernah menjadi pengurus disana, tentunya setiap ada kegiatan selalu ada undangan untuk ikut memeriahkannya.
Undangan dikirim melalui pesan pribadi, sepertinya anggota baru dengan bahasa yang masih rada formal, dengan kakak tingkat di atasnya. Setelah undangan aku baca, dan mengucapkan terimakasih kepada pengirimnya.
Undangan tersebut aku bagikan dengan teman grup satu angkatan, dengan isi kita yuk datang ke acara ini, untuk melihat sekalian menjalin silaturahmi.
Selang beberapa menit, tidak ada yang respon, satu jam hingga hari berikutnya, pesan yang aku kirim sudah 24 jam, tetapi tidak ada yang merespon satupun. Semuanya membaca, karena bisa dilihat siapa saja yang membuka notif grup itu.
Krik krik krik, bunyi jangkrik pun kalah dengan WA grup teman-teman satu angkatan organisasi, yang mana orangnya cuma 16. Tetapi ketika teman yang lain muncul membahas hal yang lain, pada muncul dan grup pun kembali menjadi ramai~
Begitulah kira-kira penolakan secara halus yang terjadi kepada aku, bagaimana cara menyikapi penolakan itu sendiri. Nah beberapa tips yang bisa aku berikan ketika kita ditolak diantaranya :
Tetap Legowo