Mohon tunggu...
Khairunnisa Rahmah Triani
Khairunnisa Rahmah Triani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang hobi mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kreativitas dalam Secangkir Kopi: Desain Thinking di Amstirdam Coffee & Roastery

18 Oktober 2024   11:25 Diperbarui: 18 Oktober 2024   11:36 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Berawal dari sepuluh tahun yang lalu, jika kita menyebutkan kopi Malang, mungkin banyak yang bertanya-tanya, "Kopi seperti apakah itu?" Pada saat itu, kopi belum begitu terlalu dikenal di kota ini, meskipun di daerah pegunungan seperti Gunung Kawi dan Arjuno merupakan penghasil kopi yang tinggi. Dari sanalah, tantangan ini memunculkan semangat untuk mengenalkan kopi terbaik dari Malang, salah satunya melalui kelompok tani bernama Amstirdam.

Banyak orang yang mengira bahwa nama Amstirdam itu terdengar seperti kebarat-baratan namun ternyata,  Amstirdam merupakan singkatan yang berasal dari gabungan nama kelompok tani yakni 4 nama kecamatan penghasil kopi seperti Ampilgading, Sumber Mancing, Titroyudo, dan Dampit yang berada di Kabupaten Malang, ke 4 kecamatan tersebut terkenal dengan penghasil kopi robusta yang terbaik di Indonesia, dari sinilah berdirinya sebuah roastery dan coffee shop yang bernama Amstirdam.

Amstirdam menjalin kerja sama dengan kelompok tani tersebut untuk menyediakan pasokan kopi. Amstirdam berhasil menghadirkan rasa kopi yang nikmat dan berkualitas, sehingga setiap cangkir kopi yang disajikan mencerminkan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, serta mendukung perekonomian lokal, hal ini selaras dengan tujuan berdirinya Amstirdam untuk mengenalkan kopi  kepada para pencinta kopi di Malang. Amstirdam didirikan oleh Bapak Saviraja bersama sahabatnya Franky Hartanto. Setiap produk baru akan dikembangkan sesuai dengan minat konsumen, akan tetapi terkait dengan tren tidak semua tren harus diikuti melaikan hanya beberapa tren saja, salah satu contohnya kopi susu dan kopi gula aren.

Kopi shop 10 tahun kedepan akan terus berkembang karena hampir semua anak muda sekarang berkunjung dan menghabiskan waktu di coffee shop, kebiasaan ini sudah melekat pada  kalangan anak muda, pekerjakan, tugas, rapat organisasi, dilakukan di coffee shop sambil menyeruput secangkir kopi. Harga secangkir kopi masih sangat terjangkau untuk kalangan anak muda, salah satunya Amstirdam.

Slow bar di Amstirdam menjadi daya tarik  yang mana pelanggan bisa menikmati kopi dengan melihat secara langsung penyajian  kopi oleh  barista, pelanggan juga dapat mengetahui asal usul  kopi yang diminum, pelanggan juga dapat berintraksi seputar kopi. Hal ini bisa dilakukan Amstirdam untuk membuat testimoni menu baru secara langsung  kepada pelanggan. yang bisa mendapat feedback secara langsung dari pelanggan, sehingga bisa melihat apa yang perlu diperbaiki, dengan hal ini Amstirdam dapat menciptakan solusi yang dapat meningkatkan  pengalaman konsumen, serta membangun loyalitas kepada para pelanggan.

Beberapa produk  yang dikembangkan Amstirdam ada yang berdasarkan permintaan konsumen dan  juga mengikuti tren. Setiap inovasi menu selalu berfokus pada pemenuhan ekspektasi dan kebutuhan konsumen. Hal ini menjadi salah satu kunci bagi Amstirdam coffee dalam mempertahankan daya tarik di tengah persaingan industri kopi yang semakin tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun