Mohon tunggu...
Khairunnisa Musari
Khairunnisa Musari Mohon Tunggu... lainnya -

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (tulisan) mampu menembus jutaan kepala" - Sayyid Quthb. Untuk artikel 'serius', sila mampir ke khairunnisamusari.blogspot.com dan/atau http://www.scribd.com/Khairunnisa%20Musari...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Khadafi Hobi Memperkosa Gadis Muda dan Sering Operasi Plastik, Benarkah?

20 Februari 2014   08:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain beragam bencana alam dan sejumlah kasus korupsi maupun headline news lainnya  yang terjadi di Indonesia, ada dua berita internasional yang cukup menyita pikiran saya dalam dua bulan terakhir. Yaitu, pemberitaan tentang kisah hidup Khadafi dan pembantaian di Republik Afrika Tengah. Pergulatan pikiran yang berkecamuk itu akhirnya tertumpah hari ini kepada sahabat saya Reza dan adik saya Rahmat.

Kisah tentang Reza pernah saya tuliskan dalam artikel “Seri 1 Pasukan Perdamaian PBB di Darfur: Lebaran, Perang, dan Kemiskinan” ini. Sedangkan tentang Rahmat juga pernah saya tuliskan kisahnya pada artikel “Adikku Pejuang Tangguh, Memburu Gelar S1 Hingga 11 Tahun”.

Dalam perjalanan pagi hari tadi menuju Jember, saya mengkonfirmasi kepada Reza tentang kebenaran berita pembantaian umat muslim yang minoritas di Republik Afrika Tengah. Belakangan, foto-foto keji pembantaian tersebut bertebaran di dunia maya. Saya yakin, takkan ada yang mampu tidur nyenyak membayangkan momen-momen dalam foto-foto tersebut. Jawaban Reza tak seperti biasa. Ia hanya menjawab pendek: Aku tidak tahu detilnya. Tapi itu beneran, Is. Belum ada intervensi internasional.

Huffffh... Reza mungkin sedang patroli ketika menjawab pesan saya. Biasanya tanpa diminta, Reza akan bercerita panjang lebar. Tapi bisa jadi Reza juga tak banyak mengetahui tentang apa yang tengah terjadi di Republik Afrika Tengah. Tapi dalam kapasitasnya sebagai salah satu anggota pasukan PBB di Sudan Selatan, saya mempercayai informasi dari Reza bahwa memang tengah terjadi pembantaian muslim di wilayah Afrika tersebut.

Tak lama merenungkan jawaban Reza, tiba-tiba pesan pendek masuk lagi ke WA saya: Mbaaaa Iisss....

Ah, ternyata Rahmat: Wah, makin super sibuk nih kayaknya Mbak Iis...

Setelah bergantian bercerita tentang kesibukan kami masing-masing belakangan ini, saya kemudian lagi-lagi membahas masalah pembantaian di Republik Afrika Tengah. Rahmat merespon: Iya Mba, mengerikan. Semakin menjadi-jadi.

Ah, ternyata Rahmat pun mengikuti pemberitaan tersebut: Iya Mba, teman-temanku yang di sekitar situ juga sudah pada kabur duluan. Belum ada negara Islam yang berani bantu, Mba. Kalau ada yang berani masuk dan ketahuan Islam, besar kemungkinan akan mengalami hal serupa. Semua akses masuk dan keluar dijaga ketat.

[caption id="attachment_323616" align="alignright" width="280" caption="Sumber: www.arrahmah.com "][/caption] Saya menjawab: Bisa bantu apa ya kita? Belum ada gerakan donasi. Belum ada yang rame-rame bantuin mereka. Masak cuma bantu doa...

Rahmat kemudian menguraikan apa yang ia pahami tentang kasus tersebut: Bla bla bla bla bla bla..... Sementara ini yang baru berani melawan arus hanya satu, Mba. Yaitu Turki dengan Endorgannya. Top markotop Endorgan. Yang menjadi pertanyaan, motif aslinya apa di balik itu semua. Dari dulu mereka minoritas dan adem ayem. Kenapa tiba-tiba sekarang dibantai secara membabi buta. Itu yang bikin penasaran. Ini sama halnya kayak kasus Libya dulu.

Gara-gara Rahmat menyinggung Libya, saya tiba-tiba teringat pemberitaan tentang Khadafi. Topik langsung berubah. Pertanyaan saya melompat: Menurut Rahmat, beneran gak sih Khadafi itu hobi memperkosa gadis-gadis muda dan suka operasi plastik?

Tak sampai tiga detik, Rahmat menjawab: Kalau itu gak bener, Mba. Tapi kalau Khadafi menjadikan perempuan sebagai ajudannya atau penjaganya, itu benar. Ia ingin tampil beda. Ia ingin mengatakan pada dunia, ini lho perempuan juga bisa membantu kinerja beliau. Tidak 100 persen ajudan atau penjaganya perempuan kok, Mba.

[caption id="attachment_323611" align="alignright" width="300" caption="'Kamar Pengantin'"][/caption] Saya membaca berulang-ulang jawaban Rahmat. Saya kembali mengkonfirmasi: Di berita, dipampang gambar ‘kamar pengantin’ yang tersembunyi untuk aksi perkosaannya Khadafi. Juga ada ‘kamar operasi’ untuk aborsi.

Tak lama berselang, Rahmat kembali menjawab: Itu pengelabuan berita, Mba. Khadafi itu enggak penah tinggal di istana. Dia tidak sering operasi plastik.

Upssss. Rahmat sepertinya memiliki cukup informasi untuk terus menjawab pertanyaan-pertanyaan saya: Apa maksudnya ‘Dia tidak sering operasi plastik’?

Rahmat menjelaskan: Dia pernah operasi, saat penyerangan ke istana yang menyebabkan anak angkatnya  yang bernama Hanna meninggal di tempat. Khadafi saat itu sempat kena serpihan. Kalau dia suka operasi plastik, mana mungkin penampilan wajahnya seperti beberapa tahun terakhir.

Aissss, saya masih penasaran: Rahmat kok bisa bilang kalau Khadafi bukan maniak seks? Apa berdasar berita di koran setempat atau berdasar pembicaraan orang-orang di sana atau apa?

[caption id="attachment_323612" align="alignright" width="300" caption="'Kamar Operasi'"][/caption]

Rahmat masih sabar melayani pertanyaan saya: Berdasarkan dari cerita langsung pilot pribadi Khadafi. Kan orang Indonesia. Juga kepala juru masaknya orang Indonesia. Khadafi lebih suka dengan penampilan tradisionalnya, di manapun itu. Poin penting dijatuhkannya Khadafi adalah: (1) Khadafi sangat peduli dengan negara Islam. (2) Khadafi sangat anti AS. (3) Khadafi tidak pernah punya utang dalam membangun negaranya.

Mmm..: Rahmat kenal baik dengan pilot pribadi maupun kepala juru masaknya Khadafi? Mereka sekarang ada di mana ya?

Rahmat menjawab: Sangat kenal baik, Mba. Kalau gak salah ingat, pilotnya itu dulu pernah menjadi pilotnya Soekarno. Sekarang dikontrak jadi pilotnya salah satu presiden di dunia. Per 2010, jadi pilotnya salah satu kerajaan negara teluk. Kalau kokinya, gak tahu di mana posisinya sekarang. Kenal mereka ya di Libya. Kan masyarakat Indonesia di sana akrab. Ada pengajian rutin, baik di KBRI maupun di rumah warga.

Hufhhhh....

Rahmat bercerita kembali: Dulu ada ikhwan yang mencoba mengungkap apa yang ia ketahui tentang Libya karena banyak penyimpangan berita di media. Tapi kemudian malah dapat kecaman dan dituding sebagai anteknya Khadafi. Kadang aneh juga dengan para pengamat yang sering berkicau tentang entah berantah yang kok malah didengerin dan dijadikan patokan. Padahal yang ditulis ikhwan itu tentang bagaimana Libya sebenarnya. Kebetulan saja tulisannya secara umum berbeda dengan tulisan di kebanyakan berita media yang sudah menyebar.

[caption id="attachment_323617" align="alignright" width="320" caption="Sumber: www.worldatlas.com "][/caption] Hufhhh. Lagi-lagi saya harus menarik nafas dan menghembuskannya panjang-panjang. Saya jadi teringat tentang Arab Spring yang dulu juga terjadi di Bahrain. Pemberitaan di media sangat menakutkan. Ketika pamit pada keluarga kala harus ke Bahrain sekitar 2 pekan, saya menyiapkan mental bila sewaktu-waktu tak bisa lagi pulang ke Indonesia dan bertemu anak-anak kembali. Saya berdoa panjang lebar bila terjadi sesuatu pada diri saya, maka saya minta pada Allah agar menilai kepergian saya ke Bahrain setara dengan pahala jihad ilmu.

Selama 2 pekan di Bahrain, saya cukup terkecoh. Apa yang diberitakan di media ternyata tidak sama dengan yang saya saksikan. Hal itu pula yang kerap terlontar dari masyarakat Indonesia yang saya temui di sana yang mempertanyakan mengapa pemberitaan di media tentang Bahrain begitu menakutkan. Padahal mereka tidak merasa terancam dan kondisi cukup kondusif meski tidak menampik adanya demo dan pembakaran di negara kecil tersebut.

Cerita tentang Libya yang saya baca di media nasional yang melansir pemberitaan dari pusat berita di Inggris maupun Amerika kerap berbanding terbalik dengan cerita dari Rahmat. Pada artikel sebelumnya, Rahmat juga mengisahkan hal-hal berbeda dengan yang saya tangkap dari pemberitaan.

Hufffhhh...

Saya teringat kisah para Khulafaurrasyidin. Mereka yang dijamin surga oleh Rasulullah tersebut, tiga diantaranya meninggal karena dibunuh. Kematian yang tampaknya mengenaskan dalam kacamata manusia, bisa jadi tidak berarti tidak baik dalam pandangan Allah. Manusia memang kerap menghakimi. Padahal yang diketahuinya tentang sesuatu itu sangat sedikit.

Tentang Khadafi, wallahu a’lam bish showab. Seperti halnya media mainstream yang memberitakan tentang kejahatan kemanusiaan Khadafi, Rahmat pun sesungguhnya tidak mengetahui secara pasti tentang kebenaran kepribadian Khadafi. Namun demikian, setidaknya cerita Rahmat bisa menjadi pembanding. Bila media mainstream di Indonesia mungkin melansir sumber berita dari media barat, maka sumber berita saya adalah Rahmat yang selama lima tahun pernah studi di Libya...

=======================

Sumber berita tentang pembantaian di Republik Afrika Tengah dapat ditemui di sini: http://internasional.kompas.com/read/2014/02/13/0820067/Genosida.Mengancam.Muslim.di.Afrika.Tengah http://foblog.psikomedia.com/read/Lounge/39152/konflik-afrika-tengah-sadis/ http://international.okezone.com/read/2014/01/25/414/931646/konflik-agama-afrika-tengah-eks-menteri-tewas http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/02/140212_republik_afrika_tengah_etnik_muslim.shtml http://www.antaranews.com/berita/419111/prancis-kirim-400-prajurit-tambahan-ke-republik-afrika-tengah http://www.antaranews.com/berita/419118/ue-kirim-1000-prajurit-ke-republik-afrika-tengah Sumber berita tentang Khadafi dapat ditemui di sini: http://international.okezone.com/read/2014/02/05/412/936555/ternyata-khadafi-ketagihan-operasi-plastik

http://international.okezone.com/read/2014/01/28/412/932857/kamar-seks-khadafi-terbongkar-ke-publik

http://news.liputan6.com/read/633082/pengakuan-soraya-budak-nafsu-moammar-khadafi

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/476808-terungkap--saat-berkuasa-khadafi-hobi-perkosa-gadis-remaja

http://news.detik.com/read/2012/04/04/104503/1884701/1148/khadafi-dituding-perkosa-banyak-wanita-semasa-berkuasa-di-libya?9911012

http://news.detik.com/read/2012/04/04/104503/1884701/1148/2/khadafi-dituding-perkosa-banyak-wanita-semasa-berkuasa-di-libya

http://news.liputan6.com/read/810736/terkuak-kamar-horor-tempat-khadafi-memerkosa-korbannya

http://maharani-articles.blogspot.com/2011/10/pengawal-cantik-khadafi-di-perkosa.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun