Mohon tunggu...
Khairunnisa Musari
Khairunnisa Musari Mohon Tunggu... lainnya -

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (tulisan) mampu menembus jutaan kepala" - Sayyid Quthb. Untuk artikel 'serius', sila mampir ke khairunnisamusari.blogspot.com dan/atau http://www.scribd.com/Khairunnisa%20Musari...

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Ketika Baduta (Bayi Di Bawah 2 Tahun) Bosan di Rumah Sakit…

24 Juli 2011   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:25 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini hari Minggu. Hari ini hari ke-3, N3 menjalani rawat inap di RS. Jumat lalu, ketika saya sedang liqo', suami menelpon. "Iis pulang sekarang. Nad sakit," kata suami singkat dan padat. Mmm, saya paham sekali jika suami sampai menelpon demikian, berarti memang kondisi cukup genting sehingga suami meminta saya pulang. Saya kemudian mengajak N2, yang saat itu juga baru pulang mengaji di TPA dan menjemput saya di tempat liqo' untuk segera pulang.

Oleh teman liqo', saya kemudian dikasih saran untuk mengunjungi sebuah apotek yang memiliki 3 orang dokter anak yang berpraktek di sana. Ya, saya memang tidak begitu mengetahui dan tidak memiliki dokter langganan di Lumajang. Maklum, selama ini selalu suami yang menjadi dokter keluarga kami dan setiap ada persoalan yang membuat saya atau keluarga harus menjalani rawat inap atau rawat jalan dengan dokter spesialis, kami biasanya mengunjungi Surabaya atau Jember.Bukan... bukan karena kami tidak percaya dengan dokter Lumajang, tetapi lebih karena faktor kerelasian perusahaan tempat bapak saya dulu bekerja dengan RS di Surabaya dan kerelasian dengan kolega suami yang sebagian besar memang bekerja dan berdomisili di Jember.

Akhirnya, saya membawa N3 ke apotek dan kemudian ke IGD berbekal surat pengantar dari dokter anak yang melayani saya.

Mmm… 3 hari di Rumah Sakit (RS) sangat membosankan. Tidak saja untuk saya, tetapi juga N3. Ruang gerak kami terbatas dan hiburan kami hanya TV. Buat N2, TV mungkin menjadihiburan yang menyenangkan. Tetapi utk saya, N1, dan N3, kami sudah terbiasa tidak menjadikan TV sebagai bagian dari keseharian. Sehingga ‘aneh’ rasanya kalau kami harus menonton TV dalam waktu terlalu lama kalau tidak karena terpaksa.

Selama 3 hari, saya tidak bisa meninggalkan N3. N3 tidak mau makan sama sekali. Kalaupun mau, selalu muntah. Apalagi kalau minum obat. Jadi, ASI adalah pasokan utama untuk mengembalikan kesehatan N3 ditambah infus. Sedang susu Formula hanya jadi tambahan kalau ASI mulai dirasa kurang.

Alhamdulillah, pagi ini N3 sudah dalam keadaan lebih baik. Tadi pagi ia mau makan nasi 6 suapan kecil. Lumayanlah. Infusnya juga dicabut lantaran ternyata aliran infus tidak masuk ke pembuluh darah sehingga tangan N3 bengkak. Tapi karena kondisinya sudah tidak dehidrasi, infus tersebut tidak lagi dipasang. Insya Allah besok pagi kami bisa pulang.

Berikut ini sebagian polah N3 menghadapi kebosanan di ruang inapnya…

1311495374340743015
1311495374340743015
1311496423477652922
1311496423477652922

13114975601861664561
13114975601861664561

1311499409394914692
1311499409394914692
13115003741450616933
13115003741450616933

13115036541516876922
13115036541516876922
13115038111154892842
13115038111154892842

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun