Mohon tunggu...
Khairunnisa Musari
Khairunnisa Musari Mohon Tunggu... lainnya -

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (tulisan) mampu menembus jutaan kepala" - Sayyid Quthb. Untuk artikel 'serius', sila mampir ke khairunnisamusari.blogspot.com dan/atau http://www.scribd.com/Khairunnisa%20Musari...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berwisata Renang ke Selokambang bersama Pasukan 5A

19 November 2011   17:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_150168" align="alignleft" width="300" caption="Sumber: Google"][/caption] Sudah sejak Jum’at sore, saya ada di Lumajang. Sabtu pagi, saya berencana untuk mengunjungi para tukang yang sedang mengerjakan warung, menunggu kiriman barang dagangan dari Yogya, dan kemudian membuat rekap laporannya. Tapi ternyata agenda hari itu berubah. Semalam, N1 minta maaf karena ia telah membuat janji dengan kawan-kawan sekelasnya untuk pergi berenang di hari Sabtu pagi tanpa izin pada saya. N1 kemudian minta diantarkan ke rumah ustadz-nya untuk berkumpul sebelum bersama-sama bersepeda ke Selokambang, lokasi tempat berenang mereka.

Ya, Sabtu adalah waktu berharga bagi kami sekeluarga untuk berkumpul lengkap. Keluarga kami memang tidak sama dengan kebanyakan keluarga lain yang setiap harinya berkumpul dalam 1 rumah. Minggu ini, saya banyak ‘bertapa’ di Surabaya untuk mengerjakan pengolahan data sekunder. Hanya 6 hari 5 malam, memang agak lama daripada biasanya yang hanya rata-rata 3 hari 2 malam. N1 sampai komplain, “Kalau Bunda pergi selama ini, berarti hampir tidak ada bedanya dengan Bunda pergi ke Malaysia. Hanya beda 1 hari saja. Kenapa sih Bunda pergi ke Surabayanya sampai lama sekali....”

[caption id="attachment_150156" align="alignright" width="300" caption="Sumber: Google"][/caption] Akhirul kalam, Sabtu pagi, saya turut mengantar N1 ke rumah Ustadz Teguh, sang pengampu kelas 5A, yang dekat dengan Selokambang. Selokambang adalah pemandian alam yang berlokasi di Desa Purwosono, Kecamatan Sumber Suko. Selokambang termasuk salah satu tempat wisata yang diandalkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang dan menjadi penyumbang pajak dan retribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Lumajang. Tidak sulit untuk masuk ke lokasi ini. Jalannya beraspal dan papan penunjuknya tertera jelas. Lokasi ini juga termasuk relatif dekat untuk dicapai dari kota Lumajang. Kendaraan umum tersedia, meski kebanyakan mengunjunginya dengan kendaraan pribadi. Termasuk salah satunya adalah sepeda pancal sebagaimana yang digunakan Pasukan 5A.

Semula, saya berencana hanya mengantar N1 dan kemudian nanti menjemputnya kembali. Tapi N2 merengek-rengek minta ikut berenang dengan kakaknya. Saya tidak mungkin membiarkan N2 pergi berenang begitu saja dengan rombongan kakaknya. Pastilah kakaknya akan lupa untuk menjaga N2. Lagipula, itukan rombongan anak-anak kelas 5. Sedangkan N2 masih kelas 1 sehingga nanti pasti tidak menemukan teman sebayanya.

[caption id="attachment_150183" align="alignleft" width="220" caption="Menguntit dari Belakang"][/caption] Sampai di rumah Ustadz Teguh, anak-anak bersepeda menuju Selokambang. Ketika hendak mengambil foto rombongan bersepeda ini, ternyata memory card dari handycam saya tertinggal di port laptop. Waaaah, sedih banget karena tidak bisa mengabadikan momen hari ini. Ya sudahlah, tidak ada pilihan lain. Terpaksa memakai kamera HP. Sayamengikuti mereka dari belakang, sesekali mendahului. Hanya makan waktu sekitar 10 menit, tibalah pasukan bersepeda kelas 5A di Selokambang.

Seperti biasa, kawan-kawan N1 menyapa saya dan mencium tangan. Saya jadi teringat ketika masih menjabat sebagai Ketua Forum Orangtua Wali Murid dan Lembaga Al Ikhlas (FORMULA) saat mereka masih duduk di kelas 4. Risma, Puput, Olif, dan lain-lain bergantian mencium tangan saya. Termasuk salah satunya adalah Krisna.

“Tante, saya mancal dari Kedungjajang lho...!”, kata Krisna sedikit terengah-engah.

[caption id="attachment_150161" align="alignleft" width="215" caption="Parkiran Sepeda"][/caption] What’s up....

“Serius? Dari Kedungjajang? Jauh sekali.....” kata saya setengah tak percaya. Mmm, dari Kedungjajang ke kota Lumajang sekitar 7 km arah utara. Dari kota Lumajang ke Selokambang juga sekitar 7 km arah barat. Itu artinya, Krisna mancal sepeda sekitar 14 km. Ckkk.... ckkk...

Ya, Krisna adalah kawan sekelasnya N1 yang berbadan agak kecil. Tapi, sepedanya berukuran jumbo alias guuuuudeeee banget. N1 sering tidak terima kalau saya memuji Krisna. Bagaimana tidak memuji. Krisna adalah anak yang manis. Selalu menyapa dan memberi senyuman kepada saya.

[caption id="attachment_150167" align="alignleft" width="178" caption="Krisna 1"][/caption] “Nda, Krisna itu kayak gitu kalau ketemu Bunda saja. Dia ingin keliatan baik di depan Bunda. Aslinya enggak kayak gitu. Bunda nih, kok gak percaya sih sama Kakak,” gerutu N1 setiap kali saya membahas Krisna.

Hehehe, saya memang terkadang mendengar sih tentang kebandelan Krisna. Tapi sejauh ini, saya merasa kenakalan yang wajar-wajar saja untuk anak seusianya.

[caption id="attachment_150162" align="alignright" width="190" caption="Satu Persatu Mulai Turun ke Kolam"][/caption] Btw, pasukan 5A sudah berganti baju. Yang cowok sudah langsung mencebutkan diri ke kolam. Sedangkan anak-anak perempuan masih bersalin baju di kamar mandi. Beberapa sudah mencebur dengan pakaian yang mereka kenakan dari rumah. Yang jelas, semua tetap mengenakan jilbab meski beberapa ada yang memakai celana selutut atau celana ¾. Beberapa lainnya ada yang mengenakan pakaian olahraga dan ada juga yang mengenakan pakaian renang muslimah. [caption id="attachment_150160" align="alignleft" width="172" caption="Krisna 2"][/caption]

Tante.... Tante... Foto lagi dong!” seru Krisna lagi ke saya.

Hehehe, Krisna kemudian berpose di kolam. Ceklik...

Terus saya mengambil beberapa momen foto lagi. N2, N1, dan kawan-kawannya sudah berada di kolam semua. Tak lama, kemudian datang Bea. Bea juga adalah salah satu siswa 5A. Sebelumnya, Bea berencana untuk ke rumah dan kemudian bersama dengan N1 ke rumah Ustadz Teguh. Tapi kemudian Bea urung dan minta N1 berangkat duluan.

[caption id="attachment_150163" align="alignright" width="121" caption="N1 N2 dan Bea"][/caption] Kostum renang Bea mirip dengan N1 N2, yaitu pakaian renang anak-anak lengkap dengan jilbab. Teman-temannya N1 juga memakai jilbab, tetap kebanyakan berupa kaos panjang. Si Ewing, sang langganan juara 1, malah berpakaian lengkap dengan kaos dan jeans. Si Puput, kalau tidak salah malah tetap memakai pakaian katun muslimnya.

“Eh, ini Salsa ya?” tanya saya pada kawannya N1 yang berkaos olahraga kuning.

“Bukan Tante, saya Olif...”, jawabnya. Mmm, maaf ya Olif, Tante lupa...

[caption id="attachment_150164" align="alignleft" width="114" caption="Risma Membantu N3 Berenang"][/caption]

Hmmfffffh... Si Kecil N3, yang bulan depan berusia 2 tahun, hanya melihat kakak-kakaknya di pinggir kolam. Awalnya N3 tidak tertarik untuk mendekati air kolam, tetapi mungkin karena melihat semua bergembira, N3 kemudian minta turun ke kolam.

Sejak dari rumah, saya tidak berencana untuk N3 berenang. Makanya saya tidak membawa baju pengganti dan diapers-nya N3. Btw, N3 memaksa. Akhirnya saya melepaskan diapers-nya dan memakaikan baju pelampung yang kami beli di lokasi. Waaaaah, N3 senang sekali. Risma, kawannya N2, yang membantu memegangkan N3 untuk berenang. Risma sepertinya memang senang anak kecil, mungkin karena dirinya tidak memiliki adik.

[caption id="attachment_150184" align="alignleft" width="208" caption="Makan Tahu dan Ote-Ote Petis"][/caption] Semua terlihat gembira. Sekitar setengah jam di kolam, kelihatannya mereka mulai kelaparan. Ustadz Teguh yang memulai membelikan tahu dan ote-ote hangat plus petis. Dalam sekejab, semua habis. Berikutnya piring kedua, ketiga, keempat.... juga habis. Saya kemudian berinisiatif membelikan 2 piring yang juga berisi tahu dan ote-ote. Ternyata habis juga dalam hitungan menit...

Btw, cerita ini saya tulis untuk Pasukan 5A yang tadi pagi berenang. Beberapa diantara mereka juga menjadi teman di akun Fesbuk saya. Saya juga sudah berjanji akan meng-uplot foto. Finally, foto-foto tersebut terdokumentasi bersama postingan tulisan ini.

Buat Pasukan 5A, semangat bersekolah ya Sayang. Semoga kelak kalian ke depan menjadi generasi yang mencintai ilmu pengetahuan serta cinta Allah dan Islam. Gapailah cita-citamu setinggi langit. Jangan takut dengan aral melintang. Sebab, cukup Allah yang menjadi penolong kalian...

Salam sayang selalu,

Tante Iis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun