============
Sungguh, saya tidak tahu seberapa kuat langkah ini mampu terus melaju. Setelah hampir 1,5 tahun lalu saya mengajukan resigndari tempat kerja, tetapi Allah sepertinya punya maksud lain sehingga saya sampai hari ini masih terus berada di tempat ini. Bahkan, kini, menemukan wadah baru bersama para alim ulama yang meneduhkan. Mungkin ini cara Allah menjawab doa saya agar didekatkan dengan orang-orang shalih dan berilmu.... Saya merindukan majelis-majelis ilmu yang menajamkan kepala dan melembutkan hati... Saya merindukan kesantunan lisan dan perilaku dari pemimpin... Saya merindukan hati-hati yang terikat karena kecintaan pada ilmu, agama, dan tulus mengabdi untuk kemaslahatan... Sungguh, berjihad ilmu ini tak mudah. Allah menguji saya dengan berbagai ujian hati dan perasaan... Saya terus mengulang rekaman ingatan ucapan Pak Calon Sekjen yang membekas di hati, “Baru digitukan, Rasulullah dulu sampai dilempari telek... Ya seperti itu yang namanya perjuangan. Harus belajar kuat.....”.
==============
Untuk Pak Calon Ketua Umum AM, Pak Calon Ketua 1 DN, Pak Calon Ketua 2 AM, Pak Calon Ketua 3 SbL, dan Pak Calon Sekjen MF, nasyid ini untuk Bapak-Bapak semua. Semoga Allah mampukan Bapak-Bapak menjalankan amanah. Kita tak sempurna. Mari luruskan niat sebagai wakaf ilmu dan ladang amal. Lillaaah... Lillaaah... Semoga Allah menutupi ketidaksempurnaan kita untuk melaksanakan amanah ini... Semoga Allah mampukan saya juga untuk membantu Bapak-Bapak...
Menapaki langkah-langkah berduri.
Menyusuri rawa lembah dan hutan.
Berjalan di antara tebing curam.
Semua dilalui demi perjuangan.
Letih tubuh di dalam perjalanan.
Saat hujan dan badai merasuk di badan.
Namun jiwa harus terus bertahan.