Mohon tunggu...
Khairunnisa
Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM

Menyukai hal hal yang menarik untuk dilihat lebih jauh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Tiada Henti dan Kreativitas Tanpa Batas, Belanda Peringkat 2 Pengekspor Produk Pertanian Terbesar di Dunia

23 Juni 2024   02:18 Diperbarui: 23 Juni 2024   05:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sah-sah saja mengklaim sebagai negara paling subur di dunia. Sayangnya, klaim itu belum bisa diimbangi oleh nilai ekspor produk pertanian ataupun pangan. Tingkat kesuburan, luas wilayah, dan jumlah penduduk tak menjamin sebuah negara menjadi pengekspor produk pangan terbesar di dunia.

China dan India memang menjadi negara penghasil produk pertanian , tapi untuk nilainya, masih kalah oleh Belanda yang luas wilayah dan jumlah penduduknya relatif kecil dibanding China dan India.

Setiap tahun nilai ekspor produk pertanian Belanda kian meningkat. Centraal Bureau voor de Statistiek (semacam BPS-nya Belanda) mencatat, tahun 2020 ekspor pertanian Negeri Kincir Angin itu mencapai USD93,6 miliar. Tahun 2021, nilai ekspor bertambah lagi menjadi USD102,8 miliar, sebuah rekor baru.

Belanda adalah salah satu Negara maju yang berada di kawasan Eropa. Negara Belanda mampu menjadi Negara maju hanya dari sektor  pertanian.

Sebenarnya lahan di Negeri Kincir Angin ini tidak terlalu luas, bahkan Luas negara ini memang tak mencapai satu persen dari luas negara Indonesia dan hampir seluruh wilayah Belanda ada di bawah permukaan laut. Tapi meskipun begitu Belanda mampu mencukupi kebutuhan pangan rakyatnya sendiri bahkan menjadi Negara pengekspor pertanian.

Namun Belanda mampu menjadi negara peringkat 2 untuk negara pengekspor produk pertanian terbesar didunia dengan nilai ekspor mencapai 72,8 miliar Euro.

Kegiatan menanam dapat dilakukan pada ruangan indoor dan mana saja tanpa perlu mempedulikan iklim dan tidak perlu mengkhawatirkan adanya hama sehingga bebas dari pestisida. Hampir sebagian besar wilayah Belanda ditutupi oleh teknologi "glass house". Teknologi itu melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan, melindungi tanaman dari badai debu dan "blizzard", dan menolong mencegah hama.

Selain itu, pengontrolan cahaya dan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Belanda juga terus mengurangi penggunaan air untuk sektor pertaniannya hingga 90%. Mereka juga hampir tak menggunakan pestisida sama sekali. Hasil dari semua itu Negeri Kincir Angin ini mampu memproduksi panen dua kali lipat dari rata-rata panen global.

Inovasi tiada henti dan kreativitas tanpa batas. Kedua hal tersebut yang membawa negara Belanda selalu menjadi yang terbaik. Kemajuan sektor pertanian Belanda tidak hanya berfokus pada optimalisasi keuntungan namun juga sangat memperhatikan keberlanjutan dan keramahan lingkungan.

Kunci dari majunya pertanian di Belanda adalah Riset. Kebijakan-kebijakan dan teknologi ini di adopsi dari riset-riset yang dilakukan para ahli. Salah satu pusat riset pertanian yang terkenal disana adalah universitas Wageningen. Hasil risetnya diterapkan Pemerintah Belanda dalam menjalankan roda pertaniannya. Selain itu, kemampuan mengeksplorasi ilmu, serta budaya diskusi membuat sistem pendidikannya maju. Karena pendidikannya maju, maka sektor-sektor lain juga mengikuti kemajuan tersebut termasuk Pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun