Jam kerja panjang, pasien terlalu banyak, dan tekanan waktu membuat dokter hewan rentan kelelahan.
2. Euthanasia
Prosedur ini membawa beban emosional yang berat karena menyaksikan penderitaan hewan dan empati terhadap pemiliknya.
3. Keluhan pemilik hewan
Komunikasi buruk atau ekspektasi tak realistis sering kali menyebabkan frustrasi.
4. Lingkungan kerja tidak sehat
Konflik internal, kurangnya dukungan, dan suasana kerja yang buruk memperburuk stres.
5. Minimnya apresiasi
 Rendahnya penghargaan, baik material maupun non-material, menurunkan motivasi dokter hewan.
Hasil wawancara di Klinik Hewan Pet’s Choice, Surabaya Timur, dengan Drh. Perina Theresia Sumaco, juga sejalan dengan faktor-faktor di atas. Beliau menegaskan bahwa konflik kerja, jam kerja panjang, dan minimnya penghargaan adalah pemicu utama burnout. Drh. Perina juga menekankan pentingnya lingkungan kerja sehat melalui manajemen konflik, jadwal teratur, dan penghargaan yang memadai. Dengan mengelola faktor pemicu burnout dan meningkatkan edukasi masyarakat tentang kontribusi dokter hewan, profesi ini dapat lebih dihargai, mendukung kesejahteraan mental, serta meningkatkan semangat dan produktivitas mereka.
Solusi Praktis: Menjaga Keseimbangan Kesehatan Mental Dokter Hewan     Â