Mohon tunggu...
Khairunnisa Etika Sari
Khairunnisa Etika Sari Mohon Tunggu... Lainnya - aku adalah bagian dari observasimu

Simple,cantik tapi ga mau berisik, visioner

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Udah Pernah ke Sini?

17 April 2022   13:42 Diperbarui: 17 April 2022   13:51 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Sore Ramadhan di Jogokaryan, Sumber foto : Penulis

Hadirnya bulan Ramadhan tentu membawa berkah bagi masyarakat Muslim diantero dunia, tak terkecuali Indonesia. Setiap bulan Ramadhan tiba, hampir seluruh pelosok negeri ini bermunculan pasar dadakan atau pasar tiban. Awal mula datangnya Covid-19 di tahun 2020, banyak masyarakat diberbagai daerah pada mulanya masih takut dengan merebaknya wabah pandemi ini, ditambah banyaknya aturan dan sanksi tegas yang sering berubah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tetapi sejak tahun 2022 ketika kebanyakan orang sudah di suntik vaksin, akhirnya Pemerintah mulai membolehkan dilaksanakan berbagai kegiatan baik skala sosial maupun kegiatan keagamaan, tentu dengan disertai standar protokol kesehatan, tak terkecuali dengan dibukanya kembali pasar tiban sore hari yang menyediakan banyak menu makanan untuk berbuka puasa menjadi pemicu semangat para UMKM untuk membangkitkan lagi perekonomiannya pasca dua tahun pandemi Covid-19.

Di Ramadhan 1433 hijiyah, semakin tumbuh subur pasar ramadhan bahkan hampir setiap kampung berlomba-lomba menyajikan wisata kuliner dan titik-titik lain yang digunakan oleh masyarakat sekitar untuk berjualan jajanan. Begitu juga dengan pasar sore ramadhan di Yogyakarta, yang terkenal dengan sebutan Kota Pendidikan, dimana ada sekitar 136 unit perguruan tinggi seperti akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas ada di kota ini, para mahasiswa dari seluruh penjuru nusantara baik mahasiswa muslim maupun non muslim yang bertholabul’ilmi ikut asyik dalam hingar bingar menikmati senja di sore hari sekaligus merasakan kenikmatan tersendiri jalan-jalan sambil ngabuburit mencari ta’jil menjelang berbuka puasa di pasar sore Ramadhan, salah satu yang lagi viral di Kota Yogya sisi selatan, Kampoeng Ramadhan Jogokaryan (KRJ) namanya. 

Masjid Jogokaryan, Sumber foto : Kompas.com
Masjid Jogokaryan, Sumber foto : Kompas.com

Kalian yang sudah pernah kesini pasti akan kangen suasananya dan yang belum pernah kesini akan penasaran..tapi sabar memang Ramadhan bulan penuh ujian sekaligus bulan penuh berkah, kalian harus nunggu Ramadhan tiba dulu baru bisa on the spot memanjakan mata dan lidah dengan kuliner khas Ramadhan di Yogya. Jika ditelisik lagi, tahukah kalian bahwa kebanyakan pasar sore Ramadhan biasanya identik dengan Masjid Besar yang paling dekat dengan sekitarnya, contohnya Masjid Jogokaryan masjid termakmur,yang fenomenal dimana kas saldonya selalu Rp. 0,-, menurut takmirnya bahwa infaq untuk masjid ini langsung diberdayakan bagi jamaah/masyarakat sekitarnya, dari jamaah untuk jamaah, ini menunjukkan Masjid Jogokaryan yang banyak menyediakan fasilitas yang cukup mensejahterakan warganya sebanding dengan tingginya roda ekonomi yang disajikannya, yaitu pasar sore ramadhan, marketing mix yang sangat baik dan memang layak untuk dipromosikan. Antara menarik dan tertarik, penulis pun selalu terkagum dengan tradisi Kampung Ramadhan Jogokaryan yang sudah berjalan kurang lebih 18 Tahun ini.

 

Perpustakaan Masjid Jogokaryan, Sumber foto: Penulis
Perpustakaan Masjid Jogokaryan, Sumber foto: Penulis
Surga kuliner di tengah Kota Yogya ini memang cocok buat jadi spot ngabuburit, oiya sembari anda menunggu bedug magrib sambil berjalan-jalan sore disekitaran KRJ ini, mampirlah sebentar ke Perpustakaan Masjid Jogokaryan yang ada dilantai 2, perpustakaan ini didirikan tahun 1990 hampir bersamaan dengan berdirinya Masjid Jogokariyan pada tahun 1966, sejarah pendiriannya tentu tidak terlepas dari dinamika sosial yang terjadi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, cikal bakal dimana kampung inilah yang menjadi rumah para Prajurit Jogokaryo milik Keraton Yogyakarta  sesuai dengan toponemnya yaitu dinamakan “Kampung Jogokariyan”. Ada kurang lebih 500 koleksi buku yang tersaji disana, lengkap dengan label yang sudah tersistem klasifikasinya. Perpustakaan ini buka setiap jam 16.00 sd. 20.00 WIB, dengan masa pinjam selama 7 hari dan dapat diperpanjang sekali selama 7 hari juga, kalau kalian membutuhkan koleksi buku yang dibutuhkan, bisa menghubungi pustakawan maupun takmir masjid yang biasanya selalu standy by disana. Ayo hadir di event Kampoeng Ramadhan Jogokariyan jangan lupa agendakan kesini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun