Mohon tunggu...
khairunnisaanabila
khairunnisaanabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak, membaca novel, menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran PROMKES dalam Kasus PTM

29 September 2023   13:37 Diperbarui: 29 September 2023   13:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Disini saya akan membahas mengenai kasus PTM. Peningkatan beban akibat PTM sejalan dengan meningkatnya faktor risiko seperti hipertensi, tingginya kadar gula darah, dan obesitas. Hal ini terutama disebabkan oleh pengaruh pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan merokok. 

Meningkatnya kasus PTM diperkirakan akan menambah beban pemerintah dan masyarakat, karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. 

PTM dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena angka kematian akibat PTM di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 71%. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas tenaga kerja dan biaya kesehatan yang tinggi. Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian PTM menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mencegah faktor risiko PTM. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat, persepsi dan pengetahuan yang positif tentang PTM.

Ada beberapa macam faktor PTM yakni :

  • Faktor yang tidak dapat diubah contoh : umur, jenis kelamin, keturunan.
  • Faktor yang dapat diubah contoh : perilaku, lingkungan, fisiologis dan metabolik.

Peran dalam promosi kesehatan terhadap kasus PTM ini yaitu :

  • Melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian faktor risiko kepada
    seluruh masyarakat.
  • Menumbuhkan kesadaran bahwa masalah kesehatan adalah tanggung
    jawab bersama.
  • Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pengendalian faktor risiko
    melalui budaya perilaku cerdik
  • Mendorong pemanfaatan sumber daya yang bagi masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun