Akal adalah sebuah anugerah yang Allah berikan kepada makhluk dengan ciptaan terbaik, manusia. Dengan kelebihan inipun maka manusia memiliki tanggung jawab yang lebih, dimana di akhir hidup nanti semua akan dihisab oleh sang pencipta.
Dengan adanya akal manusia bisa tahu segala hal. Dengan akal manusia bisa berfikir dan bisa mendapatkan informasi apapun hingga akhirnya dia menjadi tahu. Namun, Allah menciptakan akal manusia dengan beberapa ketidaktahuan. Misalnya, manusia tidak bisa tahu apa yang orang lain alami, orang lain rasakan, atau apa yang orang lain pikirkan. Kecuali, kalau dia sudah “kepo banget” dengan bertanya langsung atau mendengar cerita orang lain, kemungkinan semua bisa terungkap. Perlu di sadari bahwa, ketidaktahuan terhadap sesuatu itu juga merupakan anugerah yang Allah berikan. contohnya, ketika manusia tidak tahu, lalu beberapa saat kemudian dia jadi tahu, itu malah menyulitkannya dan terkadang akan menyusahkan jalan hidupnya serta menjadi beban.
Allah menghilangkan resah kita dari rasa tidak tahu itu sendiri. Pernahkah kamu merasa, “ lebih baik tidak tahu saja”. Nah, terkadang saya merasakan hal seperti itu. Karena terkadang saat saya mengetahui sesuatu itu, malah menjadi beban. Contohnya, misalnya ada seseorang yang mencertikan sesuatu tentang kehidupan orang lain, nah itu jadi amanah namanya, rahasia orang lain harus di jaga. Mungkin radar di hati ini masih terbelengku untuk melarang seseorang tersebut bercerita yang seharusnya tidak perlu dan tidak penting untuk diketahui.
Contoh lainnya, selama ini kita mendapatkan kasih saying dari orang tua kita seutuhnya, tak penah ada yang kurang sedikitpun. Hari berganti hari kasih sayang mereka terus mengalir hingga kita dewasa. Namun pada suatu ketika, kamu menemukan sesuatu yang membuatmu tahu suatu hal. Kamu bukan anak kandung mereka. Lalu kamu meras sedih, dan bertekad untuk menemukan orang tua kandung kamu dan mau meninggalkan ibumu yang sekarang. Mengetahui hal tersebut ibumu terkena serangan jantung dan beberapa hari kemudian meninggal dunia. Beberapa waktu berlalu, ternyata kamupun tidak menemukan siapa orang tua kandungmu. Dan hingga akhirnya kamu menyesali suatu hal, lebih baik tidak tahu kalau kamu bukan anak kandung mereka.
Bila, kita sudah terlanjur tahu, terus merasa tidak enak hati, lantas harus bagaimana? Kalau menurut saya pribadi, Jalani saja hidup seperti biasa, berpikir bahwa tidak tahu apa-apa. Cepat atau lambat memori tersebut akan hilang dengan sendirinya. Bila kita mengetahui sesuatu yang berkaitan dengan rahasia atau aib orang lain, maka berikhtiar pada Allah agar bisa menyimpan rahasia orang lain. Rahasia adalah amanah dan amanah harus dipertanggungjawabkan. Bila kasusnya seperti contoh kedua, maka pikirkanlah seberapa besar manfaat dan mudharatnya. Jangan mengharap hujan dilangit sedangkan air ditempayan dibuang. Maksud dari pepatah tersebut adalah jangan mengharapkan sesuatu yang besar tapi belum tentu ada. Nah, dalam contoh kedua di atas, nikmati saja kasih sayang orang tua angkat itu, karena belum kita bisa bertemu dengan orang tua kandung kita tersebut.
sekian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H