Mohon tunggu...
Khairun Nisa
Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap semangat,tidak ada impian yang mudah untuk dicapai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi pada Sektor Pendidikan

25 Juni 2021   22:40 Diperbarui: 26 Juni 2021   19:26 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak pandemi  pada sektor pendidikan

Pandemi corona belum berakhir.Masih banyak masyarakat yang terpapar virus corona,bahkan sampai saat ini terjadi lonjakan yang sangat tinggi.Karena masih kurang kesadaran diri akan menjaga kesehatan tubuh.Pemerintahan juga mengambil keputusan yang memiliki tujuan untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Keputusan yang diambil adalah dengan penerapan 3 M,yaitu Mencuci tangan setelah beraktivitas diluar,Memakai masker ketika berpergian dan Menjaga jarak pada saat masyarkat harus menjalankan semua aktivitas di rumah, seperti bekerja, belajar, dan juga ibadah.

Penerapan kebijakan 3 M ini mempunyai dampak terhadap seluruh sektor kehidupan salah satunya pada sektor pendidikan yang terkena dampak dari pandemi ini.

Kegiatan belajar mengajar pun terpaksa harus dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Ini merupakan salah satu dampak pandemi bagi pendidikan yang paling jelas terlihat dan dapat dirasakan oleh semua orang.Hal ini dilakukan untuk menaati keputusan yang menerapkan kebijakan 3 M yang dibuat oleh pemerintah agar dapat memutus penyebaran virus Corona.

Walaupun dilaksanakan pembelajaran secara daring,murid atau mahasiswa serta guru maupun dosen harus beradaptasi dengan situasi ini.Namun,dengan kebijakan tersebut banyak orang yang terlibat belum siap untuk melakukan pembelajaran secara daring.

Bukan Cuma dari kesiapan yang belum bisa dipersiapkan secara baik untuk melakukan pembelajaran secara daring,masih banyak kalangan yang mempunyai banyak kendala dalam proses belajar mengajar secara daring karena masih belum adanya perangkat yang memenuhi untuk melaksanakan pembelajaran secara daring,seperti didaerah saya yang mana murid dan mahasiswa masih banyak yang belum mempunyai perangkat pendukung untuk pembelajaran daring dan juga masih kurangnya akses internet.

Menurut salah satu teman saya “kendala pembelajaran daring dikampung saya adalah sinyal kadang-kadang tidak stabil, apabila cuaca buruk akan menghambat kami sebagai mahasiswa untuk melakukan kuliah daring apalagi dengan melalui zoom meeting atau Google meet.Dan penghambat lainnya dalam pembelajaran daring yaitu mati listrik,karena sering terjadi mati listrik disaat proses belajar mengajar”.

Bukan hanya dari segi perangkat menjadi kendala dalam penerapan pembelajaran daring ada beberapa murid dan juga mahasiswa merasa bahwa pembelajaran secara daring terasa lebih berat dari sebelumnya karena murid dan mahasiswa merasa lebih banyak diberi tugas dan juga pada saat pembelajaran dilaksanakan banyak murid maupun mahasiswa kurang fokus mendengarkan materi yang disampaikan dikarenakan adanya kendala jaringan sehingga murid maupun mahasiswa kurang paham terkait materi yang disampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun