Mohon tunggu...
Khairun Nashirin
Khairun Nashirin Mohon Tunggu... -

tak ada gunanya diriku tanpa kalian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Selamanya

25 Februari 2012   17:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:18 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika manusia itu ada,maka sudah dipastikan pencipta itu juga ada.

Banyak orang beranggapan bahwa tuhan itu tidak ada karena kita tidak pernah melihaat dan mendengar suaaraNYA.

Memang benar pendapat itu bila hanya dijelaskan secara teori umum,namun bila kita mengkaji lebih dalam lagi tentang teori ketuhanan sungguh jawaban itu tidak benar.

Ada suatu cerita tentang seorang mahasiswa dengan seorang dosen

Ketika seorang dosen itu bertanya kepada semua mahasiswa di ruangan di mana dia mengajar filsafat “akah kalian pernah melihat tuhan kalian” kata dosen tersebut,lalu dengan serentak para mahasiswa menjawab “TIADAK”.

Kemuian sang dosen bertanya kembali “apakah kalian pernah mendengar suara tuhan kalian” lalu para mahasiswa menjawab kembali “TIDAK”.

“Jadi kesimpulanya tuhan itu tidak ada” kata sang dosen.

Namun tk lama kemudian seorang mahasiswa tdk menerima pernataan sang dosen dan berteriak

apakah kalian pernah melihat otak pak dosen dan apakah kalian pernah mendengar kata hati pak dosen

tidak” kata mahasiswa lainya.

jadi kesimpulanya pak dosen tidak punya otak dan hati” jawab sang mahasiswa tersebut.

Tak selamanya apa yang tidak kita lihat dan dengarkan itu bearti fana.

Contoh kecil seperti cerita di atas

Jadi keyakinan itu tidak datang dari apa yang kita lihat dan dengarkan, namun keyakinan itu akan rasakan akan kebenaranya dengan hati yang jernih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun