Menabung merupakan hal yang sangat penting, apalagi pada masa kini. Menabung merupakan tantangan tersendiri juga bagi Gen- Z, faktanya saat ini hanya 24% masyarakat Indonesia yang memiliki dana darurat yang memadai dan menurut hasil penelitian Finder, 31% dari Gen Z tidak memiliki tabungan. Bahkan jika ada tabungan, jumlahnya jarang melebihi 10 juta rupiah. Hal ini yang ditakutkan juga akan terjadi kepada Gen Alpha dan dibawahnya
Perkembangan teknologi, seperti media sosial, E-commerce, dan lain-lain cenderung mendorong masyarakat untuk lebih konsumtif karena disuguhkan setiap hari dengan konten-konten yang menjurumuskan masyarakat untuk berperilaku konsumtif, sehingga kebanyakan masyarakat tidak tahan untuk tidak menggunakan uangnya sebagai mana prioritasnya dalam menggunakan uang.
Kurangnya minat seseorang untuk menabung ini yang menggerakkan sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang yang beranggotakan 5 orang (Hanom Sudibyo, Khairunnafis Akrom, Afriza Fadhila, Ali Uraidhi, dan Marta Fitria Agustin) untuk melakukan sebuah Gerakan sosialisasi dalam mengedukasi tentang pentingnya menabung yang dinamakan “GEMABUNG” atau Gerakan Gemar Menabung. Gerakan ini bukan hanya bertujuan untuk mengedukasi anak-anak usia dini untuk menabung melainkan juga Gerakan ini juga memiliki tujuan untuk mengembangkan kreativitas anak-anak. Tujuan sosialisasi mereka yaitu di SD Negeri 1 Karang Besuki
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 3 mei 2024. Kegiatan ini diawali perkenalan kemudian presentasi tentang pentingnya menabung, dan terakhir kegiatan membuat tabungan dari botol plastik. Dari segi antusiasme Murid-murid disana sangat antusias untuk mengikuti kegiatan sosialisasi ini.
Selama Kegiatan Mahasiswa UM menemukan bahwa masih banyak anak yang belum terbiasa untuk menyisihkan uang jajannya disekolah untuk ditabung, namun ada beberapa anak yang sudah sangat mahir menabung hingga ia bisa membelikan dirinya sendiri sebuah Smartphone dan dilakukan secara mandiri tanpa bantuan orang tua. Setelah ditanya mengapa ia tidak mengandalkan bantuan orang tua, ia mengatakan “Nanti uangnya dipake buat kebutuhan yang lain, aku pengen marahin tapi ibu bilangnya nanti diganti tapi sampai sekarang belum diganti ” ucap anak murid tersebut.
Menyangkut keterlibatan wali murid dalam Gerakan sosialisi, wali murid menyatakan bahwa ia siap untuk membantu dalam mendidik para muridnya untuk lebih rajin dan disiplin dalam menabung maupun berhemat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H