PT Pertamina (PERSERO) dan Entitas Anaknya, perusahaan energi terkemuka di Indonesia, mengalami pertumbuhan yang signifikan selama empat tahun terakhir. Pada tahun 2017, total asetnya mencapai Rp 57.439.375 miliar, meningkat menjadi Rp 64.718.452 miliar pada tahun 2018. Pada tahun 2019, Pertamina terus memperkuat posisinya dengan total aset mencapai Rp 67.298.675 miliar. Pada tahun 2020, pencapaian luar biasa ini terus berlanjut, dengan total aset yang mencapai Rp 69.143.769 miliar. Pertumbuhan konsisten ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam mengelola sumber daya dan operasionalnya dengan efisien, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan sektor energi di Indonesia.
Pada tahun 2017, PT Pertamina (PERSERO) dan Entitas Anaknya menunjukkan kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, dengan Current Ratio yang sehat. Quick Ratio dan Cash Ratio juga mencerminkan tingkat likuiditas yang baik, sementara NWC to Asset menunjukkan manajemen efisien atas modal dan aset. Pada tahun 2018, perusahaan tetap dalam kondisi finansial yang baik meskipun sedikit penurunan dalam beberapa rasio likuiditas. Current Ratio yang tetap di atas 1 menunjukkan kemampuan yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Pada tahun 2019, PT Pertamina dan anak perusahaannya kembali memperkuat posisi likuiditasnya dengan peningkatan pada semua rasio likuiditas utama. Hal ini menunjukkan adaptabilitas perusahaan terhadap perubahan kondisi pasar dan keberlanjutan dalam manajemen likuiditas yang efektif. Pada tahun 2020, perusahaan mencapai puncak kinerja likuiditasnya dengan Current Ratio yang mencapai 2,15. Quick Ratio dan Cash Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa PT Pertamina memiliki kemampuan yang sangat baik dalam membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan yang berharga.
PT Pertamina (PERSERO) dan Entitas Anaknya Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang stabil selama periode 2017 hingga 2020. Pada tahun 2017, perusahaan mencapai Debt Ratio sebesar 0,52, menandakan tingkat utang yang relatif rendah dibandingkan dengan total aset. Debt to Equity Ratio pada tahun tersebut sebesar 1,12, menggambarkan kebijakan pembiayaan yang seimbang antara utang dan ekuitas. Pada tahun 2018, PT Pertamina (PERSERO) dan Entitas Anaknya Tbk menunjukkan peningkatan sedikit pada Debt Ratio, mencapai 0,54, yang mungkin mencerminkan strategi perusahaan dalam memanfaatkan dana pinjaman untuk mendukung pertumbuhan.