wisata Indonesia terkini, di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Geliatnya memantik perhatian. Menjanjikan pengalaman wisata yang paripurna. Lebih dari sekadar sea, sand and sun.
Ternyata di sanalah surgaLima hari di Likupang, tentu akan menjadi pengalaman yang mengesankan. Sementara menunggu hari keberangkatan, saatnya wisata virtual dahulu. Menghadirkan keseluruhan lanskap baharinya ke layar handphone melalui foto dan video. Merancang apa yang bisa dilakukan. Memastikan cukup waktu menyesap seluruh sajian alamnya.
Hari pertama sepertinya langsung ke Pantai Paal. Pantai yang terletak di Desa Marinsow ini termasuk yang paling hits di sana, jadi wajib datang. Pasirnya putih, halus dan menyisakan jejak lembut saat berkejaran di permukaannya.
Duduk di tepian akan jadi relaksasi yang menyenangkan. Merasakan angin yang berhembus pelan. Semilir.
Angin itu juga yang menggiring ombak dari tengah, dari lautan eksotis berwarna toska. Paduan antara biru dan hijau. Bahkan perlu dua warna untuk mendeskripsikan keindahan lautnya.
Laut Lihaga
Jika warna dapat menggambarkan lautnya, namun tak akan cukup kata mendeskripsikan alam bawah laut Likupang. Mungkin wonderful yang agak pas. Iya, wonderful Indonesia. Maka menyaksikan alam bawah laut itu juga suatu keharusan. Tidak mungkin tidak. Itu artinya menyeberang ke Pulau Lihaga.
Mereka bilang, keindahan alam bawah lautnya tak kalah dengan Bunaken. Sebagus itu? Bunaken dan Lihaga hanya terpaut sekitar 30 mil. Keduanya sama-sama berada di Laut Sulawesi dan bahkan berada di provinsi yang sama. Jadi, memang sebagus itu.
Snorkeling jadi pilihan. Tak usah risaukan perlengkapan. Tersedia di sana. Pengelola pun menerapkan protokol kesehatan. Perangkat tersebut selalu didisinfeksi setelah digunakan. Dengan begitu tak ada bayang-bayang khawatir saat snorkeling.
Puncak kegembiraan snorkeling itu biasanya muncul saat menyaksikan serombongan ikan kecil yang sibuk berhamburan ketika berpapasan. Berkejaran di sela-sela terumbu karang. Warna-warni. Entah ikan apa. Eeeeh.., nama ikan itu bahkan tidak penting. Identitasnya melekat pada warnanya: ikan hitam, ikan hitam lis kuning, ikan orange, ikan bintik putih, dan itu ada juga ikan belang dua dan belang tiga.
Terumbu karang yang demikian sehat mestilah menjadi lokasi berbiak yang ideal untuk ikan warna-warni itu. Ikan-ikan yang sepertinya tersenyum saat berhasil menyembunyikan sebagian badannya di balik karang kecil, tak sadar ekornya masih menyembul, melambai-lambai lembut.
Â
Terumbu karang ini pastinya dijaga dengan baik oleh warga sehingga masih terpelihara sampai sekarang. Mungkin bisa jadi bahan cerita saat menikmati makan malam seafood khas nanti malam. Plus, menu apa mereka bilang tadi namanya, cakalang fufu? Ah, pasti enak. Menghabiskan dua hari di sini akan sangat menyenangkan.