Bawa si Bocil keliling ke lokasi tugas pake motor, gak di nyana nyana eee komentar:
"Ayah, Kok Jalannya rusak banget kayak gini ya Yah..", Emang gak pernah dibenerin Tah Yah, terus kalau rusak gini yang benerin siapa Yah, Emang yang tukang benerin gak punya duit ya Yah, Kan katanya Kaya Yah...."
Runtun Pertanyaan tanpa jeda, dalam hati cuma berkata "ini anak tanya apa menghardik" Â ah sudahlah pikiran anak anak, paling sebentar sudah lupa lagi...
"Yah, yah, denger enggak sih Adek Ngomong" kata si Bocil agak menahan Nafas karena melewati turunan Curam Berbatu tak beraspal...Â
Tetap bungkam mulut ini tuk menjawab semua pertanyaan si Bocil, Â masih berfikir jawaban apa yang tepat ...
Terlintas dalam benak ini, Anak seusia itu sudah merekam apa yang  tersajikan dengan keadaan yang kurang ... tanpa tahu sebenarnya dibalik itu semua ada Suatu sebab yang besar yang belum dapat di mengerti si BOCIL...
"Seandainya engkau paham Nak, seharusnya Jalanan yang akan Kau Lalui sekarang dan Nanti, sudah tak ada lubang menganga rusak tak terjamah, Negeri tempat engkau dilahirkan Kaya Raya Nak, tak terbilang berapa banyaknya yang dapat diperbuat dengan Harta Negeri ini, Tapi biarlah cukup Ayah yang tahu..."
Sejenak suasana hening, yang terdengar hanya deru mesin tua motor bebek 110 cc warna  merah keluaran tahun 2004...."Ayah, mana kantor ayah katanya ayah mau kerja kok gak sampai sampai di kantor" suasana pecah kembali dengan protes sobocil yang mungkin merasa bosan dengan suasana sepi dengan jalanan yang berbatu. "Ya sabar ya nak sebentar lagi kita sampai, jawabku menenangkan si bocil.
DIkejauhan samar terlihat ada beberapa umbul umbul yang terpasang dan terdengar sayup alunan lagu dangdut koplo dari warung kopi langgananku setiap kunjungan ke desa ini. "Eh Pak Pendamping sudah datang, apa kabarnya pak?.... Gasik sekali datangnya pak, kan acaranya dimulai Jam 10 nanti pak..." Sapa penjaga kantor desa yang lagi menancapkan beberapa umbul umbul tersisa di perempatan dekat balai desa..."iya pak, mumpung masih pagi banyak yang harus di persiapkan juga untuk acara nanti..." Jawabku sambil menurunkan tas ransel yang biasa aku bawa. "Oh iya pak, Bubu anak Bapak ada dirumah kan?, nanti biar bisa bermain dengan anak saya, ini tadi maksa ikut, katanya mau ngelihat kantor tempat ayah kerja"..... "Hahahaha.... Ada ada aja anak bapak ini, kalau kantor Ayah banyak sekali Nak, ada dimana mana, yang ini salah satunya, ya udah sini sama Bapak, nanti main sama Bubu, kebetulan nanti mau bedah kolam belakang rumah, biar nanti ikut dengan Bubu nangkap ikan..."
Si Bocil hanya tersenyum tipis mengiyakan tawaran si Bapak Penjaga Kantor Desa, terlihat ada sedikit rasa kesal mungkin karena apa yang diangankan tidak sesuai dengan kenyataannya...