Mohon tunggu...
Khairul Anwar
Khairul Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Khairul Anwar, saya lahir di Jakarta, tepatnya 9 Juni 2002. Saya memiliki darah keturunan suku Jawa, ayah saya berasal dari Jawa barat begitu pun Ibu saya. Saya anak 2 dari tiga dari bersaudara. Saya menempuh pendidikan dimulai dari TK Islam Al bunnayah yang ada di daerah kedoya Kota Jakarta barat, Saya melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Kedoya Utara di daerah Kota Jakarta barat, selanjutnya saya menempuh pendidikan Seokolah Menengah Pertama di SMP alkamal Jakarta yang berada di kecamatan kebon jeruk, Kota Jakarta barat. Kemudian saya menempuh pendidikan tingkat akhir yaitu SMK di SMK Satria di daerah Jakarta Barat. Saat ini saya menempuh pendidikan di salah satu peguruan tinggi negeri di Jakarta, yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal UIN Jakarta. Di UIN Jakarta saya mengambil program studi Pengembangan Masyarakat Islam yang di naungi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Saya akan menjelaskan mengapa saya mengambil program studi tersebut. Alasan saya karena saya sangat menyukai hal hal yang berhubungan mengenai masyarakat dan ilmu ilmu sosial, apalagi jurusan Pengembangan Masyarakat Islam merupakan jurusan yang sangat berkaitan dengan hal hal sosial. Selain itu mengapa saya mengambil Jurusan tersebut karena saya memandang hal hal kemanusiaan yang mana di jurusan ini cukup sekali membutuhkan sikap kemanusiaan dari setiap insan, mengapa saya katakan seperti itu karena didalam jurusan ini di ajarkan bagaimana cara melakukan pengabdian terhadap masyarakat, baik terhadap masyarakat kelompok, komunitas ataupun suatu daerah tertentu. Itulah dekskripsi mengenai diri saya pribadi mulai dari nama saya, tanggal lahir, riwayat pendidikan hingga menjadi mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan saya juga menyukai hobi saya bermain sepakbola dan bermain futsal Sekian dan Terimakasih, Salam Sehat. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Betapa Serunya Film "Boruto"

20 Maret 2023   14:54 Diperbarui: 20 Maret 2023   15:11 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 assalamualaikum wr WB.Disni saya akan menceritakan tentang pengalaman temen saya yang menonton film boruto yang bernama Muhammad ikhsan fahmi. Meski merupakan anak dari Hokage, Boruto sebagai seorang ninja masih haruslah menjalani latihan seperti ninja-ninja lainnya. Masih memegang format satu tim tiga anggota, Boruto berlatih menjadi ninja yang handal dalam sebuah tim bersama Sarada Uchiha, anak dari Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno, serta Mitsuki. Dalam tim tersebut, Boruto merupakan ninja yang memiliki keinginan dan tekad yang kuat. Tim tersebut diajari oleh Konohamaru, yang menjadi guru bagi mereka bertiga.

keinginan dan tekad yang kuat tak lantas menjadikan latihan ninja Boruto menjadi lancar. Kurangnya perhatian dari sang ayah, Naruto membuat Boruto kehilangan semangat menjalani latihan ninja. Berbeda dengan Naruto yang sedari kecil punya impian untuk menjadi Hokage, Boruto justru sangatlah membenci Hokage karena baginya, pekerjaan Hokage telah merebut sosok ayahnya dari dirinya. Sejak menjadi Hokage, Naruto dipenuhi oleh kesibukan tiada akhir yang membuatnya jarang berada di rumah dan tidak terlalu dekat dengan keluarga. Untuk urusan sehari-hari Naruto mengandalkan Kage Bunshin andalannya bahkan untuk menggantikan dirinya dalam keluarga.

Agar dapat kembali mendapat perhatian dari sang ayah, Boruto memiliki tekad untuk menunjukkan hasil latihannya pada ujian Chuunin karena pada ujian tersebutlah, Hokage akan mengawasi langsung tiap peserta yang ikut pada ujian tersebut.

Disaat hendak berlatih, Boruto didekati oleh seorang ilmuwan yang mengembangkan senjata ninja yang membuat orang biasa mampu mengeluarkan jurus ninja tanpa chakra, hanya perlu memasukkan data jurus dari gulungan kecil. Boruto merasa bahwa dengan menggunakan alat tersebut, ia dapat menjadi kuat. Namun ia sadar bahwa sang ayah, Naruto melarang penggunaan alat tersebut di ujian. Untuk menjadi lebih kuat Boruto bahkan berlatih dengan rival sejati ayahnya, Sasuke Uchiha. Di sisi lain, ada ancaman dari luar bumi yang hendak merusak kedamaian di muka bumi.

Sebuah Kisah Baru, Petualangan Baru

Mengusung tema sebagai cerita generasi baru, film Boruto: Naruto the Movie ini benar-benar menyajikan cerita yang baru dari awal. Menyaksikan film ini akan membawakan penonton mengingat kembali saat menonton seri Naruto di awal-awal. Kisah yang dibawakan masihlah belum seputar organisasi rahasia, maupun rencana penghancuran dunia, melainkan hanya berkutat pada kisah ninja-ninja muda yang menjalani pelatihan di akademi ninja, serta mengikuti berbagai ujian, berlatih jurus, dan berakrab diri dalam sebuah kelompok bersama ninja lainnya dalam menjalani sebuah misi.

Oleh karena itu beberapa cerita di film ini cukup mudah diikuti karena ringan dan tidak terlalu banyak bertele-tele. Nuansa ringan semakin terasa dengan adanya selipan muatan komedi, seperti saat Konohamaru harus menjadi guru bagi trio Boruto, Sarada, serta Mitsuki. Meski dipercaya oleh Hokage (yang dalam hal ini Naruto) untuk membimbing para ninja muda tersebut, namun Konohamaru tetaplah Konohamaru yang sering ceroboh. Begitupun dengan sang Hokage ke-7, Naruto Uzumaki.

Jika anda berpikir bahwa Naruto yang telah menerima gelar pahlawan karena menghentikan sebuah rencana jahat dan telah menjadi Hokage adalah figur Naruto yang baru, bersiaplah untuk melihat Naruto yang tetap ceroboh meski telah menjabat sebagai orang nomor satu di desa Konohagakure.

Satu hal baru yang terasa di film ini adalah karena adanya hubungan antara karakter anak dan orang tua. Di seri Naruto, cerita tidak terlalu mengetengahkan soal hubungna antara orang tua dan anak. Hal tersebut dikarenakan memang sosok orang tua para karakter di seri Naruto hanya sedikit yang diceritakan. 

Sang karakter utama, Naruto Uzumaki sudah sejak kecil kehilangan kedua orang tuanya yang berjuang melindungi desa dari serangan Kyuubi, Sasuke Uchiha, merupakan yang terakhir dari klannya karena seluruh anggota klan Uchiha termasuk orang tuanya dibunuh oleh kakaknya, Sakura Haruno pun kurang terlalu diceritakan mengenai keluarganya. Namun di film Boruto: Naruto the Movie ini, para karakter yang ada, Boruto, Sarada, dan ninja-ninja muda lainnya masing-masing masih berinteraksi denga para orang tuanya, sehingga cerita tidak hanya berfokus pada para ninja muda tersebut tapi juga pada orang tua. waalaikumsallam wrwb 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun