Ini merupakan tulisan saya sendiri yang telah dimuat beberapa media nasional, dan saya bersumpah serta bertanggungjawab sepenuhnya terkait hak cipta dari tulisan ini seutuhnya
Koordinator Milenial Muslim Bersatu, Khairul Anam, menilai Menteri Sosial yang baru, Tri Rismaharini, siap untuk menjalankan amanah yang diembannya di Kementerian Sosial dengan lebih transparan, sesuai prinsip good and clean governance. Itu dibuktikan dengan inisiatif Risma mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan siap menjalin koordinasi dalam tugas masing-masing.
"Pemerintahan yang baik atau good governance, itu di era modern sangatlah identik dengan pemerintahan yang terbuka, yang dalam hal ini bersedia untuk memberikan akses pengawasan, terutama bila itu dilakukan lembaga yang berhak,"kata Khairul Anam. Â Apa yang dilakukan Risma, dengan berinisiatif mendatangi dan mengajak lembaga pengawas resmi KPK berkoordinasi, dengan jelas menunjukkan komitmen Risma tersebut.
Menurut Khairul, mungkin saja Risma gerah dengan kejadian yang dilakukan pendahulunya, mantan Menteri Sosial Juliari batubara, yang sangat ini tengah menunggu penyidikan dan proses persidangan kasusnya. Sebagaimana diketahui, Juliari disangkakan melakukan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos), yang disebut-sebut merugikan negara hingga triliunan rupiah.
"Ada kemungkinan itu Beliau lakukan untuk membersihkan citra kementeriannya yang pasti tercoreng dan buruk di masyarakat, " kata Khairul. "Tetapi bukankah itu wajar, dan bahkan harus agar citra Kementerian Sosial membaik?"tambahnya, retoris.
Karena itu, menurut Khairul, segenap Milenials Muslim Bersatu dengan yakin dan pasti siap memberikan dukungan kepada Risma, terutama dalam melakukan transparansi di Kementerian Sosial. Â
"Transparansi yang diusung Bu Risma, yakni adanya komitmen dan kebijakan terbuka bagi pengawasan, tentu akan kami dukung," kata Khairul. Bagi Khairul dan Milenials Muslim Bersatu yang dipimpinnya, hanya dengan transparansi, pemerintahan yang bersih, efisien, dan bebas dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), akan bisa tercipta.
Sebagaimana ramai diberitakan sebelumnya, pada Senin (11/1) lalu Mensos Tri Rismaharini mendatangi Gedung KPK di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Risma yang sebelumnya baru saja mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, guna mengecek keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Posko Crisis Center Sriwijaya Air, itu tiba sekitar pukul 11.50 WIB.
Turun dari mobil, Risma yang datang dengan mengenakan kemeja berwarna putih dan celana panjang hitam, bergegas memasuki gedung KPK, dan disambut para pejabat kantor tersebut.
Wartawan kemudian mendapatkan penjelasasn dari Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati, bahwa Risma datang atas inisiatifnya sendiri untuk melakukan koordinasi terkait surat rekomendasi KPK pada 3 Desember 2020 tentang penyampaian hasil kajian pengelolaan bantuan sosial. [ ]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H