Mohon tunggu...
Amin
Amin Mohon Tunggu... Freelance Writer, Pekerja Sosial (Relawan) -

Penikmat buku, traveling, freelance writer, relawan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Turun Tangan Malang Mengantar ke Masa Depan

19 November 2015   11:52 Diperbarui: 19 November 2015   13:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Relawan turun tangan malang bersama peserta didik"][/caption]Pagi masih saja enggan beranjak, jalan raya juga masih sangat lengang, namun para relawan ini sudah bersiap melakukan perjalanan panjang. Kurang lebih 1 jam lamanya jalan yang harus relawan ini tempuh untuk sampai disekolah tempat mereka mengajar, jalanan beraspal hingga tidak beraspal telah menanti mereka. Tak ada raut lelah atau pantang menyerah dari mereka, karena senyum para peserta didik yang telah menunggu di pelosok Kota Malang ini adalah semangat mereka. 

Sabtu (26/9) adalah kali ketiga kami relawan Turun Tangan Malang (TTM) melakukan kegiatan belajar mengajar di Madrasah Ibtidayah Roudlatul Jannah. MI yang berada di Jl. Wonosari, Borojabung Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang ini menjadi tempat relawan TTM berbagi pengetahuan, inspirasi dan melambungkan cita-cita para peserta didik selama tiga bulan kedepan.

 Tidak hanya mengajar, dihari itu pula menjadi hari spesial bagi kami, juga bagi para peserta didik. Perpustakaan yang selama ini mereka rindukan hari ini mejadi kenyataan. Bersama Relawan Seribu Guru, kami menggagas pendirian Perpustakaan Sekolah. Ruang dimana para peserta didik bisa melihat dunia, meneguhkan impian setinggi langit.

Senyum para peserta didik tidak ada hentinya saat mendengar pengumuman pendirian perpustakaan sekolah. Pun juga dengan kepala sekolah, Pak Hudi. Pak Hudi berharap, bantuan yang diberikan oleh para relawan ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi jalan peserta didik mengenal dunia. “semoga dengan dibangunnya perpustakaan ini, minat baca anak didik kami akan terus meningkat, dan menjadi jalan mereka meraih cita-cita,” ungkap Pak Hudi dalam sambutannya.

MI Roudlatul Jannah dibentuk sejak 2011 dengan jumlah peserta didik kurang lebih 50 an anak, dan baru memiliki empat ruang kelas dengan ukuran yang berbeda-beda, dari kecil hingga besar, namun masih sangat jauh dari standar kelas nasional. Bahkan, satu kelas harus digunakan secara bergantian. Alasan inilah yang menjadikan sekolah ini sebagai tempat kami para relawan TTM berbagi inspirasi demi menghidupkan mimpi generasi negeri ini. Para peserta didik ini mungkin hidup jauh dari hiruk pikuk perkotaan, namun dipundak merekalah nanti negeri ini letakkan, maka mereka adalah harta yang harus terus dirawat dan dikembangkan demi kemajuan Indonesia nantinya.

Note: liputan ini dimuat di Harian Surya, edisi Minggu (4/10/2015) http://surabaya.tribunnews.com/2015/10/04/turun-tangan-malang-mengantar-ke-masa-depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun