Mohon tunggu...
Amin
Amin Mohon Tunggu... Freelance Writer, Pekerja Sosial (Relawan) -

Penikmat buku, traveling, freelance writer, relawan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Inspirasi Kisah Nyata Dayakan Negeri

21 Mei 2016   00:00 Diperbarui: 21 Mei 2016   00:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Buku                  : Hidup yang Lebih Berarti

Penulis                         : 20 Blogger Kompasiana

Penerbit                       : PT Elex Media Komputindo

Tahun Terbit                : Cetakan 1, 2016

Jumlah Halaman          : 200 halaman

ISBN                           : 978-602-02-7978-7

Peresensi                     : Khairul Amin, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

 

Negeri ini dibangun atas kepedulian dan semangat gotong royong. Maka semangat itulah yang harus terus dipupuk dan kembangkan untuk terus menjaga keutuhan negeri. Dalam konteks inilah, hadirnya buku Hidup yang Lebih Berarti ini menemukan urgensinya. Buku ini memuat 20 kisah nyata sosok ispiratif dari seluruh pelosok negeri yang mampu memberdayakan lingkungan sekitar dengan ide dan kreativitas mereka. Buku hasil kerjasama antara kompasiana dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) ini menjadi penanda nyata bahwa negeri ini masih penuh dengan orang baik yang terus bekerja dalam diam.

Seperti kisah dari Hadi Santoso dalam “Anik Sriwatiah Gigih, Gigih Berdayakan Mantan ‘Pekerja’ Lokalisasi Dupak Bangunsari” (hal 35). Dalam kisah ini mengangkat sosok Anik, ibu rumah tangga tinggal di daerah lokalisasi Surabaya yang terus berjuang memberdayakan mantan pekerja seks komersial (PSK) dan mantan mucikari untuk mandiri. Ikhtiar mulia Anik berawal dari penutupan lokalisasi daerah tempat Anik tinggal pada Desember 2012 oleh Pemkot Surabaya.

Penutupan lokalisasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Anik. Tantangan, karena memang selama ini anik menggantungkan hidup dengan berjualan di warung depan gang lokalisasi. Peluang, karena Anik memiliki jalan, akan jeritan hatinya selama ini yang merasa risih dengan harta yang didapat dari berjualan di kawasan lokalisasi. Maka saat isu penutupan lokalisasi terdengar, Anik menjadi orang yang sangat mendukung, walaupun oleh penjual lain yang tidak sepakat penutupan, Anik dicemooh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun