Mohon tunggu...
khairul umam khudhori
khairul umam khudhori Mohon Tunggu... DoSen (DOakan Sukses, ENd) -

II everything about me is lie II penyuka hujan, penikmat senja, perindu purnama II

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Labirin Hati, Sunyi!

28 Januari 2019   13:13 Diperbarui: 28 Januari 2019   14:40 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lorong-lorong sunyi,
senyap, pengap, gundah menyinari.

 ku pacu langkah seribu senja menari.
 berlari, mencari titik ujung kendali.
 namun yang terdapati,
 lirih rintih sepi bernyanyi.

 emang, terjal jalan yang ditapaki ianya misteri.
 itu jua yang buat hidup lebih berwarna-warni.

 namun, perihal ujung helai titik terjauh hati,
 tak jua bisa terenyuh kembali.
 sebab jiwa terjebak dalam lorong sunyi.

 dikata mati, masih ada detak nadi.
 terdengarpun nada-nada yang tak harmoni.

 kalaulah ada titik itu yang ingin hadir mengisi,
 mulailah panggil dengan rasa sabar tanpa tepi.
 ulurkan harapan tanpa ada kata tapi.

 sebab, diri memiliki harapan yang begitu lebih.
 untuk benar-benar keluar dalam lorong sunyi ini.

Curup,
September 18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun