Mohon tunggu...
Khairul Anwar
Khairul Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Warga Bumi

Penikmat Teh Anget di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia 2022 Bukan Tontonan Biasa, Ada Pesan Kehidupan di Dalamnya

28 Desember 2022   20:27 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:54 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam budaya masyarakat Jepang kebersihan memang sudah ditanamkan sejak usia dini baik di lingkungan keluarga terlebih lagi di lingkungan sekolah. Suporter Jepang tahu betul mereka harus menghormati setiap tempat dengan tidak meninggalkan sampah. 

Lantas apa makna yang bisa dipetik dari aksi suporter Jepang ini? Makna dari aksi suporter Jepang ini adalah kebersihan lingkungan menjadi hal utama ketika kita berada di suatu tempat. Dalam kehidupan manusia sendiri, kebersihan lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dan tak terpisahkan. Menjaga kebersihan lingkungan sama artinya menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari kotoran, seperti debu,  sampah dan bau yang tidak sedap. 

Dengan lingkungan yang sehat, kita tidak akan mudah terserang berbagai penyakit. Tidak hanya di bidang kesehatan, kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan, keindahan dan keasrian lingkungan yang nantinya bermuara pada kedamaian. Semua ini dapat kita raih dengan melakukan perbuatan kecil dan sederhana, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita.

Suporter Jepang yang beragama non muslim saja tahu akan pentingnya kebersihan lingkungan. Lantas bagaimana dengan kita yang muslim? Apakah kita masih akan tetap membiarkan sampah berserakan di sekeliling kita, disaat tuntutan agama kita mewajibkan kita untuk menjaga dan merawat lingkungan?.

Bagi kaum muslimin, usaha pelestarian lingkungan bukan hanya semata-mata karena tuntutan ekonomis atau politis atau karena desakan program pembangunan nasional.  Usaha pelestarian lingkungan harus dipahami sebagai perintah agama yang wajib dilaksanakan oleh manusia bersama-sama. 

Setiap usaha pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup secara baik dan benar adalah ibadah kepada Allah SWT yang dapat memperoleh karunia pahala. Sebaliknya, setiap tindakan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup, pemborosan sumber daya alam, dan menelantarkan alam ciptaan Allah adalah perbuatan yang dimurkai-Nya.

Bersyukur Seperti Timnas Maroko

Selain tuntutan untuk mengelola lingkungan dengan baik, dari Piala Dunia 2022 ini kita juga belajar dari sikap pemain Maroko yang selalu bersyukur. Sikap bersyukur timnas Maroko ini diperlihatkan dengan selebrasi sujud syukur ketika mencetak gol atau meraih kemenangan. Menariknya, pemain Maroko tetap sujud syukur meski mereka menelan kekalahan dari Prancis di semifinal. Hakim Ziyech dkk tetap mensyukuri pencapaian mereka di Piala Dunia Qatar.

Itu artinya pemain Timnas Maroko paham akan kehidupan yang tidak selamanya berlangsung mulus. Rasa bersyukur memang seyogyanya tidak hanya sekedar ketika mendapatkan nikmat yang baik, dalam hal ini adalah kemenangan, tetapi juga dalam kondisi sulit, dalam hal ini adalah kekalahan. Dan Timnas Maroko telah mempraktekkan hal tersebut.

Hakikatnya, pada saat seseorang melakukan sujud syukur dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, pemain bola atau siapa saja, berarti ia telah bertawakal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. Pujian, kesyukuran, pensucian dan pengagungan itu diyakininya hanya milik Allah SWT.

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah tetaplah bersyukur, baik ketika mendapatkan nikmat yang manis atau pahit sekalipun. Di kehidupan kita sejatinya masih banyak orang-orang yang kurang bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki. Sifat manusia yang selalu merasa tidak cukup dan tak pernah puas (serakah) adalah salah satu penyebab manusia tersebut lupa dengan yang namanya bersyukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun