Mohon tunggu...
Khairul Anwar
Khairul Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Warga Bumi

Penikmat Teh Anget di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Bilqis Prasista dan Pelajaran Berharga bagi Kita

28 Mei 2022   15:41 Diperbarui: 28 Mei 2022   15:43 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia olahraga, sudah banyak kejutan ketika tim yang nggak diunggulkan sama sekali keluar sebagai pemenang. Timnas Yunani jawara Euro 2004 dan Leicester City juara Liga Inggris 2016 adalah salah dua diantaranya. Tapi khusus untuk yang satu ini, menurut saya, sangatlah istimewa. Dia adalah Bilqis Prasista, yang sukses mencuri perhatian ketika berhasil mengalahkan ratu bulutangkis dunia Akane Yamaguchi pada arena Badminton.

Bilqis sepertinya sangat memegang teguh prinsip bahwa tak ada yang mustahil di dunia ini. Jika seseorang mau berusaha dan bekerja keras serta diiringi dengan doa, maka setiap cita-cita yang diimpikan insyaallah dikabulkan oleh sang maha pencipta.

Kalimat itulah yang mungkin jadi pengobar semangat bagi Bilqis Prasista saat menghadapi Akane Yamaguchi pada turnamen Thomas dan Uber Cup 2022 di Bangkok, Thailand. Bagi yang belum tahu, Bilqis merupakan pebulutangkis muda Indonesia yang turun di ajang Uber Cup tahun ini. Usianya baru 19 tahun. Dia menempati ranking 333 dunia untuk sektor tunggal putri.

Masih sangat minim pengalaman, bahkan namanya masih asing di telinga badminton lovers sekalipun, tapi secara mengejutkan, Bilqis sukses mengandaskan tunggal putri nomor satu dunia asal negeri matahari terbit tersebut. Bukan maeen. Bilqis yang tampil penuh percaya diri sukses menumbangkan bintang bulutangkis dunia itu dengan dua game secara langsung 21-19, 21-19.

Meski secara umum, Indonesia menelan kekalahan dari Jepang dengan skor 4-1 di fase grup Uber Cup, tapi permainan Bilqis yang turun sebagai tunggal pertama, menuai pujian. Namanya jadi buah bibir. Nggak hanya di kalangan antar sesama pebulutangkis, tapi media-media juga menyoroti perempuan kelahiran Magelang Jawa Tengah ini.

Bilqis Prasista sukses mencuri atensi pada perhelatan Uber Cup tahun ini, meski negara yang diperkuatnya gugur di perempat final, namanya akan tetap dikenang sebagai salah satu pembunuh raksasa. Kemenangan atlet 19 tahun berperingkat 333 dunia tak hanya mengangkat derajat namanya sendiri, tapi juga bangsa dan keluarganya.

Bilqis sendiri lahir dari pasangan eks pebulutangkis papan atas Indonesia, Joko Supriyanto dan Zelin Resiana. Orang tua Bilqis adalah atlet bulutangkis Indonesia era 90-an. Joko beberapa kali menjuarai turnamen internasional serta pernah membawa Indonesia juara Thomas Cup sebanyak empat kali. Begitu pula Zelin, pemain spesialis ganda putri dan ganda campuran, yang pernah harumkan Indonesia di ajang Uber Cup 1994 dan 1996.

Bilqis tampaknya mewarisi bakat orang tuanya. Peribahasa 'Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya' sangat tepat untuk menggambarkan sosok Bilqis. Orang tuanya lah yang mendidik Bilqis menjadi atlet bulutangkis yang handal. Sebelum namanya viral karena ngalahin Akane Yamaguchi, Bilqis sudah lebih dulu menuai banyak prestasi.

Sebagai informasi saja, Bilqis merupakan pemenang dari Jakarta Junior International Series Championship 2019, semifinalis Badminton Asia Junior Championships 2019, semifinalis Bangladesh International Challenge 2021, Kejuaraan Tunggal Putri Djarum Sirna's South Sumatra Open 2019, Juara Bangladesh Junior International Series 2021, dan Bangladesh Junior International Series 2021.

Bilqis, diluar orang tuanya yang seorang mantan pebulutangkis, dia tentu merupakan anak yang pekerja keras. Kalau nggak ulet dan rajin berlatih, teorinya, mana mungkin dia mampu menembus tim nasional dan ngalahin Akane. Oke, kesampingkan dulu performa Akane yang mungkin pada laga itu sedang kurang maksimal, yang jelas kemenangan Bilqis atas Akane menjadi penanda bahwa Bilqis punya potensi yang harus terus diasah.

Beranjak dari cerita Bilqis ini, peran orang tua memang sangat penting dalam kesuksesan sang anak. Tanpa doa restu dari orang tua, seorang anak mungkin saja tak akan meraih kesuksesan dalam hidupnya. Tapi, tentu saja, sang anak harus jadi sosok yang rajin untuk meraih apa yang dicita-citakannya. Orang tua sudah mendukung penuh, sering mendoakan, kalau anaknya kerjanya cuma malas-malasan, ya nggak bakal jadi apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun