Sebagaimana yang sama-sama kita ketahui Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan budayanya . Berbagai macam budaya dari bermacam daerah tersebar di seluruh muka bumi Indonesia ini. Mulai dari suku bangsa, keberagaman adat, bahasa,etnis, agama bahkan ras sekalipun.
 Sebagai salah satu warga yang lahir dan besar di Indonesia sudah seharusnya kita berbangga karena negara kita merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya paling besar di dunia. Dimana belum ada data yang valid untuk menyatakan berapa sebenarnya jumlah keberagaman yang ada di Indonesia. Salah satu diantaranya adalah keberagaman suku bangsa. Berasal dari daerah Sumatera dan lebih tepatnya pada bagian Sumatera Barat.Â
Di mana terdapat adanya sebuah suku bangsa yang terkenal akan garis keturunan yang diikuti dari garis keturunan ibu merupakan satu-satunya suku yang memiliki jumlah jiwa yang banyak yang semuanya mengikuti garis keturunan ibu. Hal itu menjadi salah satu daya tarik bagi bangsa, lainnya terutama bagi bangsa asing. Di mana kemudian bangsa asing berdatangan untuk melakukan penelitian mencari tahu bagaimana asal-usul dari suku tersebut.Â
Sumatera Barat memiliki sebuah suku besar yaitu suku Minangkabau di mana suku ini juga terbagi atas berbagai macam bagian suku lagi. Hal itu terjadi karena tuntutan pelebaran masyarakat Minangkabau karena semakin hari semakin bertambahnya waktu penduduk Minangkabau semakin bertambah sehingga suku-suku memecah dirinya menjadi berbagai macam nama.Â
Namun mereka semua diikat dalam peraturan adat yang dikenal dengan istilah adat bersandi sara', sara' bersandi kitabullah. Suku bangsa ini termasuk salah satu suku bangsa yang unik di dunia di mana seluruh pusat tentang adat dipegang oleh kaum perempuan. Di mana kaum perempuan memegang hak yang besar dalam kasus adat. Sementara kaum laki-laki berperan sebagai Mamak atau bisa dibilang berperan sebagai penengah.
Banyak sekali budaya yang lahir dari suku tersebut. Mana ada berbagai macam tarian daerah bahasa daerah hingga peninggalan-peninggalan sejarah serta bukti-bukti keberadaan masyarakat Minangkabau di masa lampau. Selain itu ceritanya yang melegenda salah satunya sudah mendunia adalah cerita dari kisah seorang anak yang durhaka kepada ibunya yaitu kisah Malin Kundang.Â
Namun, sangat disayangkan tradisi adat suku dan kebudayaan yang ada di Minangkabau makin hari makin memudar. Hal tersebut tidak bisa kita jauhkan dari keterkaitannya dengan perkembangan zaman. Di mana pada zaman yang serba modern ini adat istiadat mulai ditinggalkan atas dasar dianggap hal yang kuno. Padahal sejatinya sudah seharusnya budaya tersebut dihidupkan dan disatukan kembali ke dalam masyarakat sehingga menjadi daya tarik tersendiri kepada khalayak ramai baik itu secara nasional ataupun internasional.
 Banyak sekali anak bangsa yang mulai malu untuk melestarikan budaya mereka bahkan mereka menganggap hal tersebut tidak menyenangkan. Dan yang lebih parahnya mereka justru menjelek-jelekkan budaya tersebut dan tidak mendukung budaya tersebut dengan baik. Padahal jika ditinjau lebih jauh mereka dulunya adalah anak keturunan dari suku tersebut atau bisa dibilang masih keturunan asli.Â
Dengan majunya perkembangan zaman, manusia atau sebagian orang beranggapan bahwa budaya adalah sesuatu hal yang tidak relevan dalam kehidupan sehari-hari lagi. Dimana kebiasaan-kebiasaan yang terlalu kuno, mulai atau bahkan sudah ditinggalkan. Karena, dianggap tidak relevan dalam kehidupan sehari-hari lagi.Â
Dimana menurut sebagian orang, kebiasaan-kebiasaan yang terlalu kuno dan sudah sepatutnya untuk ditinggalkan perlahan itu harus ditinggalkan. Hal itu membuat sebagian besar budaya mulai mengalami kepunahan. Akibatnya, sekarang kebiasaan budaya itu hanya bisa dipertontonkan lewat video lama atau mungkin di berikan pengetahuan melalui buku atau media gambar saja. Karena, pada zaman yang saat ini sudah tidak ada lagi anak generasi muda yang mau melestarikan budaya mereka.Â
Meskipun masih ada anak muda yang mau melestarikan budaya. Namun, tak semua budaya bisa mereka lestarikan dengan waktu yang singkat. Tentunya membutuhkan waktu yang lama, terutama pada bidang keterampilan. Sudah seharusnya anak muda tidak merasa malu untuk melestarikan budaya mereka, terutama budaya di mana mereka dilahirkan. Mereka sudah sepantasnya mengembangkan budaya tersebut sehingga banyak orang yang bisa melihat budaya tersebut sebagai budaya yang indah elok dan patut untuk dilestarikan.Â