Mohon tunggu...
Khairina SalsabilaPramono
Khairina SalsabilaPramono Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Raden Mas Said Surakarta

Saya suka menulis dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ilmu Kalam dan Pendidikan Agama : Membangun Dasar Keimanan yang Kuat di Madrasah dan Pesantren

13 Desember 2024   08:21 Diperbarui: 13 Desember 2024   09:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

      Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas berbagai masalah ketuhanan dengan menggunakan dasar-dasar naqliyah, maupun argumentasi rasional ('aqli- yah). Argumentasi naqliyah berupa dalil-dalil Al-Qur'an dan hadis sedang argumentasi rasional yang dimaksudkan adalah landasan pemahaman menggunakan metode ber-fikir filosofis atau ilmu yang membicarakan tentang wujud Tuhan, Allah SWT. Sifat- sifat yang mungkin ada pada-Nya dan membicarakan tentang rasul-rasul Tuhan, untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang mesti ada padanya, sifat-sifat yang tidak mungkin ada padanya dan sifat-sifat yang mungkin terdapat padanya (Muallif, 2022).  


Definisi ilmu kalam menurut  pendapat para ahli :

         1.  Ibnu Khaldun mendefinisikan Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani                 yang diperkuat dalil-dalil.

         2. Musthafa Abdul Raziq berpendapat bahwa ilmu ini (ilmu kalam) bersandar kepada argumentasi-argumentsi rasional yang                        berkaitan dengan akidah imaniah.

         3. Imam Abu Hanifah menyebut nama ilmu kalam ini dengan fiqh al-Akbar. Menurut persepsinya, hukum Islam yang dikenal                       dengan istilah fiqh terbagi atas dua bagian. Pertama, fiqh al-Akbar, membahas keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu                 Kedua, fiqh al-Ashghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi                       hanya cabangan saja.


Ruang Lingkup Ilmu Kalam :


1. Ilahiyat yaitu masalah yang berkaitan dengan ketuhanan. Aspek yang diperdebatkan antara lain : Sifat-sifat Tuhan, Qudrat dan Iradat Tuhan, persoalan kemauan bebas manusia,masalah Al-Qur'an apakah makluk atau tidak.
 
2. Nububiyah yaitu hubungan yang memperhatikan antara Allah dengan makhluk, didalam hal ini membicarakan tentang hal-     hal sebagai berikut: Utusan-utusan Tuhan yang telah ditetapkan Tuhan melakukan pekerjaan tertentu yaitu Malaikat, wahyu       yang disampaikan Tuhan sendiri kepada para Rasul-Nya baik secara langsung maupun dengan perantara malaikat, para Rasul itu sendiri yang menerima perintah dari Allah untuk menyampaikan ajarannya kepada manusia.
 
3. Ruhuniyat yaitu kajian tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan alam metafisik seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan lainnya.
 
4. Sam'iyat yaitu persoalan-persoalan yang berkenaan dengan kehidupan sesudah mati yang meliputi hal-hal sebagai berikut: Kebangkitan manusia kembali di akhirat, hari perhitungan, persoalan shirat (jembatan), persoalan yang berhubungan dengan tempat pembalasan yaitu surga dan neraka (Faisal, 2022).


      Ilmu kalam sebagai salah satu cabang ilmu teologi dalam Islam yang memainkan peran penting dalam pendidikan agama di madrasah dan pesantren. Dengan fokus pada penguatan akidah dan keimanan, Ilmu Kalam membantu siswa memahami konsep-konsep dasar dalam agama Islam secara mendalam. Ilmu Kalam mengajarkan bahwa iman dalam Islam tidak sekadar bersifat dogmatis, tetapi harus dilandasi dengan pemahaman yang mendalam dan logis. Para ulama Kalam, seperti al-Ash'ari, al-Maturidi, dan Mu'tazilah, berusaha menjelaskan prinsip-prinsip dasar ajaran Islam, seperti tauhid, risalah, dan akhirat, dengan pendekatan rasional. Mereka memberikan argumen filosofis dan logis untuk menjawab tantangan teologis dan filsafat yang muncul, baik dari dalam dunia Islam maupun dari pemikiran luar.


      Salah satu tujuan utama dari ilmu Kalam adalah memperkuat iman dengan cara memberikan argumen yang rasional. Santri diajarkan untuk berpikir kritis dan mempertanyakan berbagai konsep agama, seperti tauhid (keesaan Tuhan) dan risalah (kenabian). Dengan cara ini, mereka dapat memahami bahwa iman tidak hanya berdasarkan tradisi, tetapi juga dapat dijelaskan dengan logika yang jelas.Di madrasah dan pesantren, pengajaran ilmu Kalam biasanya dilakukan melalui metode diskusi, debat, dan kajian kelompok. Metode ini sangat efektif karena memungkinkan santri untuk saling bertukar pendapat dan menguji pemahaman mereka terhadap ajaran agama. Diskusi semacam ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep teologis, tetapi juga membantu mereka belajar bagaimana menyampaikan argumen dengan baik serta menghargai pandangan orang lain.


      Selain itu, pengajaran ilmu Kalam juga dapat melibatkan studi kasus dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, santri dapat diajak untuk menganalisis situasi sosial atau isu-isu kontemporer dari perspektif teologis. Dengan cara ini, mereka belajar untuk menerapkan prinsip-prinsip agama dalam konteks kehidupan nyata, sehingga pemahaman mereka menjadi lebih relevan dan aplikatif.Pendidikan agama yang baik juga harus mampu menjawab tantangan zaman modern. Dengan memahami ilmu Kalam, santri dapat menghadapi berbagai isu kontemporer seperti ekstremisme atau penyimpangan ajaran dengan argumen yang kuat. Mereka dilatih untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan memberikan solusi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.


      Untuk mencapai semua ini, madrasah dan pesantren perlu mengintegrasikan ilmu Kalam dalam kurikulum mereka. Ini berarti bahwa pelajaran tentang akidah harus mencakup pembelajaran tentang cara berargumentasi yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis. Selain itu, pendidikan harus bersifat inklusif, sehingga semua lapisan masyarakat Muslim dapat mengakses pemahaman tentang ajaran agama.


      Dengan demikian, ilmu Kalam berperan sangat penting dalam pendidikan agama di madrasah dan pesantren. Melalui pendekatan yang rasional dan argumentatif, ilmu ini membantu santri membangun dasar keimanan yang kuat. Hal ini akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan hidup di era modern dengan pengetahuan yang luas dan sikap yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun