Untuk memantau perkembangan bahasa verbal anak maka salah satu caranya yaitu melihat dari tingkatan intelegensi.
Sebelum mengetahui lebih jauh ada baiknya jika kita memahami apa itu bahasa verbal. Bahasa verbal merupakan suatu bahasa yang dituangkan dalam bentuk ucapan atau tulisan. Sedangkan menurut Mulyana (2005) dalam Salamadian bahasa verbal merupakan bahasa yang penggunaannya menggunakan simbol-simbol agar dipahami oleh suatu komunitas.Â
Apabila terjadi permasalahan dalam perkembangan bahasa verbal maka bisa jadi individu mengalami gangguan-gangguan pada perkembangan bahasa verbal. Pada artikel kali ini kita akan mengulas lebih jauh tentang gangguan, tanda-tanda gangguan, faktor yang berpengaruh dan juga terapi untuk memaksimalkan perkembangan bahasa verbal.
Gangguan Perkembangan Bahasa Verbal
Apabila perkembangan bahasa mengalami gangguan maka yang terjadi adalah tidak mampunya atau keterbatasan seseorang dalam memahami dan menggunakan bahasa verbal baik itu berupa simbol linguistik dalam berkomunikasi berdasarkan usia, kecerdasan dan adat. Gangguan perkembangan bahasa verbal dapat berupa keterlambatan bicara (speech delay) dan juga pada kognitif anak. Selain kedua hal tersebut, adapun gangguan-gangguan lainnya yaitu:
- Gangguan disfasia yang merupakan gangguan otak tepatnya pada pusat bicara.
- Gangguan disintegratif, disebabkan karena anak-anak yang berusia kurang dari sepuluh tahun kehilangan perkembangan bahasa ataupun perkembangan tersebut berjalan dengan tidak normal.
- Sindrom asperger, menghambat interaksi sosial pada anak sehingga ana akan mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dengan teman sebaya ataupun dengan orang disekitarnya (Berlianti et al., 2020).
Tanda-tanda Gangguan Perkembangan Bahasa Verbal
Adapun tanda-tanda yang dapat diperhatikan untuk mendeteksi gangguan perkembangan bahasa pada anak. Apabila ditemukan tanda-tanda gangguan perkembangan bahasa verbal maka kita dapat langsung memberikan penanganan dengan cepat. Berikut tanda-tanda gangguan bahasa verbal.
- Pada usia 12 bulan anak tidak menitu gerakan orang disekitarnya.
- Pada usia 15 bulan anak hanya mengucapkan beberapa kata dan hanya mengucapkan minimal tiga kata.
- Pada usia 18 bulan anak tidak mengikuti apa yang diperintahkan dan tidak merespon ucapan.
- Pada usia 2,5 tahun, respon verbal anak tidak berjalan maksimal.
- Pada usia 3 tahun anak tidak memahami dan tidak memberikan respon, dan juga tidak terlalu banyak mengucapkan kosa kata.
Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Perkembangan Bahasa Verbal
Faktor yang berpengaruh pada perkembangan bahasa verbal dapat dibedakan menjadi dua yaitu berupa faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut adalah kesehatan, status sosial, ekonomi, intelegensi,persepsi, kognisi, jenis kelamin, pola asuh, jumlah anggota keluarga dan juga stimulus yang diberikan orang tua.Â
Selain itu juga dipengaruhi oleh orang tua yang memiliki pengetahuan kurang sehingga mereka tidak terlalu mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak mereka. Bahkan sebagian orang tua menganggap jika anak terlambat bicara merupakan hal yang wajar jika anak tersebut bisa berjalan terlebih dahulu dari pada berbicara (Berlianti et al., 2020).
- Kesehatan, faktor yang berpengaruh dalam perkembangan bahasa sejaak awal kehidupan. Jika daya tahan tubuh anak tidak terjada sehingga mudah terserang penyakit. Akibatnya, anak akan mengalami keterlambatan dan kesulitan untuk mengungkapkan ide-idenya yang dituangkan dalam bahasa. Maka dari itu, orang tua harus mengontrol gizi dan menjaga lingkungan agar tetap bersih sehingga anak tidak mudah terserang penyakit agar bahasa verbal anak dapat berkembang dengan baik.
- Intelegensi, untuk memantau perkembangan bahasa verbal anak maka salah satu caranya yaitu melihat dari tingkatan intelegensi. Apabila anak memiliki intelegensi normal maka perkembangan bahasa verbal mereka juga akan semakin baik. Namun tidak semua anak yang mengalami keterlambatan berbicara dianggap sebagai anak yang bodoh. Tetapi mereka hanya mengalami keterlambatan mental dan intelektual yang mereka miliki berada pada level rendah serta kurangnya perbendaharaan kata (E, Hurlock dalam (Pulungan, 2018)).
- Status sosial, kebanyakan anak yang berasal keluarga kelas bawah cenderung mengalami keterlambatan dalam berbahasa dibandingkan anak yang berasal dari keluarga kelas menengah dan atas. Hal ini terjadi karena perbedaan kesempatan dalam belajar dan juga kecerdasan anak, yang mana keluarga kelas bawah jarang memperhatikan perkembangan bahasa anak mereka.
- Jenis kelamin, perkembangan bahasa pada anak perempuan cenderung lebih cepat dari pada anak laki-laki. Hal ini dapat dilihat ketika usia anak menginjak kisaran 2 tahun.
- Hubungan keluarga, komunikasi dalam keluarga haruslah diperhatikan, khususnya dengaan orang tua. Sebagai orang tua kita harus memberikan contoh dalam berbahasa dan anak juga harus memperoleh kasih sayang yang penuh dari orang tua agar anak tidak mengalami keterlambatan dalam mengembangkan bahasanya (Pulungan, 2018).