Tulisan kali ini masih meliputi pembahasan mengenai jurnalisme online, yaitu Blog dan sistem manajemen konten, penerapan nilai-nilai jurnalisme pada media baru, visual jurnalisme online dan keterlibatan audiens. Bagian pertama adalah blog dan sistem manajemen konten. Pada www.ayomenulisfisip.wordpress.com CMS (Content Management System) merupakan database yang memiliki banyak konten dalam satu website, yang basanya berupa teks di dalam database itu sendiri, lalu material lain seperti foto-foto dan video juga merupakan database menggunakan hyperlinks.CMS tentu saja mempermudah pencarian, update,dan menggabungkan seluruh rangkaian itemspada website.
CMS mengandalkan HTML, gambar dan informasi dengan kecepatan dan keringkasan yang berguna meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi. CMS juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan website yang bersifat teknis. CMS memisahkan isi dan desain, serta menjaga konsistensi tampilan. Manfaat CMS yaitu:
- Manajemen Data: Seluruh data atau informasi yang didapatkan, dibuat atau ditampilkan dapat disimpan dan dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan. CMS mendukung format data XML, HTML, PDF, dll.
- Mengatur Siklus Hidup Website: Isi dari website dapat terlebih dahulu di-review oleh editor sehingga terjamin kevaliditasannya.
- Mendukung Web Templating dan Standarisasi: Dapat menjaga konsistensi dari tampilan secara keseluruhan, tidak dapat diubah begitu saja sehingga memberikan standarisasi kepada seluruh bagian website.
- Personalisasi Website: Isi dapat ditampilkan sesuai keinginan dan kebutuhan dari penggunanya sehingga proses personalisasi berjalan dengan mudah.
- Sindikasi: Memungkinkan untuk membagi isi kepada beberapa website lain, mulai dari rss, rdf xml dan ‘backend scripting’.
- Akuntabilitas: Data atau informasi dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, perubahan apapun yang terjadi pada website dapat diketahui dan diperbaiki.
- Salah satu jenis CMS yaitu untuk web e-learning adalah Moodle. Moodle merupakan salah satu program CMS yang memiliki database berupa teks, gambar, serta membutuhkan interaktivitas dari penggunanya.
- Kemudian, Blog. Blog menggunakan CMS sehingga antara kedua hal tersebut memiliki keterkaitan. Blog bukan merupakan tiruan dari berita tetapi tulisan yang murni dari opini pengguna itu sendiri dan biasanya membuka komunikasi dua arah sehingga pembaca dapat ikut berpartisipasi dengan tanya jawab. Blog melakukan subject area,lebih sering diunggah, menerima komen dan bisa saling berbalas, setiap tulisan yang ditampilkan memiliki keaslian dan sesuatu yang baru terjadi, serta dapat memperlihatkan kepribadian blogger itu sendiri.
- Â Â Â Â Â Â Tumblr merupakan blog yang menyediakan lamannya untuk berbagi cerita, gambar, video, bahkan tv shows,mp3s, dll. Interaktivitas pun diterapkan dalam blog kenamaan ini.
- Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.
- Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi.
- Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang dan selalu meneliti kebenaran informasi dan tidak melakukan plagiat.
- Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis dan cabulm serta tidak menyebut identitas korban kejahatan asusila.
- Wartawan Indonesia tidak menerima suap, dan tidak menyalahkan profesi.
- Wartawan Indonesia memiliki Hak Tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang dan off the recordsesuai kesepakatan.
- Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani Hak Jawab.
Selain itu, koreksi tulisan merupakan hal yang tak kalah penting bahkan apabila perlu penjelasan tulisan ditulis di catatan penjelasan tersendiri. Kecepatan vs akuratjuga merupakan hal yang harus diperhatikan oleh wartawan ketika akan mengunggah berita, semakin cepat dan akurat berita maka semakin baik karena kebenaran adalah tanggung jawab jurnalis. Materi yang tidak diedit atau hanya perlu sedikit pengeditanuntuk meminimalisir kesalahan kata yang dapat menyebabkan persepsi dan penerimaan pesan yang berbeda, apabila terjadi eror jurnalis mampu untuk memperbaiki.
Kemudian yang ketiga adalah Visual Jurnalisme Online. Visual Jurnalisme Online memiliki dua jenis yaitu foto dan video. Tidak hanya foto dan video, jurnalisme online juga mampu menampilkan grafik informasi seperti peta, diagram, charts, timelines, animations, interactives, data visualizations.
Yang terakhir, keterlibatan dan keikutsertaan audiens. Kontribusi audiens dapat berupa pelaporan saksi mata dari tempat kejadian perkara, menambah beberapa informasi pada jaringan online, unggah video yang menampilkan adanya kekerasan dan semacamnya, mengkoreksi dan menambahkan informasi, dan menanyakan beberapa hal yang dapat menjadi inspirasi untuk pemberitaan lebih lanjut. Keterlibatan dan keikutsertaan audiens dapat melalui mobile phoneberupa teks, foto dan video yang dapat dengan bebas diunggah oleh audiens secara langsung tanpa diedit atau bahkan streaming online.Istilah crowdsourcingpun muncul seiring adanya keterlibatan audiens dalam media. Crowdsourcingmenurut www.koinworks.com adalah istilah yang menggambarkan proses untuk mendapatkan pekerjaan atau pendanaan dari sekelompok orang dalam jumlah banyak melalui fasilitas online, dengan konsep yang menyediakan orang-orang dalam kelompok besar untuk berpartisipasi menghasilkan konten atau pendanaan.
Participatory Journalism dimana masyarakat mengambil bagian pada proses produksi jurnalisme, seperti mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarluaskan. Bahkan juga mampu menemukan berita dan informasi juga bersifat fact-checking,dan berbagi.
DAFTAR PUSTAKA:
Lily, Wulandari. Pengantar Content Management System (CMS).Diakses Kamis, 25 Mei 2017. http://lily.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6113/Pengantar+Content+Management.ppt