Mohon tunggu...
Khairimatun Hafisyah
Khairimatun Hafisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN-Antasari Banjarmasin

Bismillahirrahmanirrahim 🤲

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ontologi Ilmu: Apa Hakikat Ilmu Itu?

8 November 2020   14:05 Diperbarui: 28 April 2021   17:11 1771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui hakikat ilmu berdasarkan ontologi (inaki del olmo/unsplash)

Pertama yang perlu kita ketahui adalah pengertian ontologi. Secara etimologi, ontologi berasal dari bahasa Yunani, yakni ontos dan logos. Ontos berarti sesuatu yang berwujud dan logos berarti ilmu. Jadi ontologi dapat diartikan sebagai ilmu atau teori tentang wujud hakikat yang ada. 

Ontologi ini menyoal tentang wujud hakiki dari objek ilmu dan keilmuan pada setiap bidang ilmu dalam jurusan dan program studi yang dipelajari. Objek ilmu atau keilmuan itu adalah dunia empirik, dunia yang dapat dijangkau pancaindra. Jadi objek ilmu adalah pengalaman indrawi.

Dengan kata lain, ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud (yang ada) dengan berdasarkan pada logika semata.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Ontologi Ilmu perlu kiranya kita mengetahui perbedaan antara ontologi dalam filsafat ilmu dengan ontologi dalam filsafat. Karena Ontologi Ilmu ini seringkali diartikan sama dengan ontologi dalam filsafat, padahal keduanya berbeda. 

Jika ontologi dalam filsafat itu mempertanyakan hakikat realitas, maka ontologi ilmu ini mempertanyakan hakikat ilmu itu apa. Didalam filsafat itu kebenaran yang diperoleh bersifat spekulatif, tidak hanya berbicara mengenai realitas tapi juga mencakup yang diluar realitas (metafisika). Berbeda dengan ilmu, dalam ilmu kebenaran yang diperoleh lebih bersifat general dan konseptual, serta berciri khas rasional dan empiris.

Lanjut kembali ke pembahasan mengenai ontologi ilmu…

Pertama hakikat ilmu yang dilihat dari segi ontologi, untuk mendapatkan hakikat ilmu itu maka diperlukan terlebih dahulu tafsir atas realitas. Tafsir atas realitas ini membahas mengenai 4 point, yaitu supernaturalisme, naturalisme, manisme dan dualisme. Dan didalam ilmu kita menggunakan dualisme, yang dalam melihat realitas itu melalui dua demensi.

Ontologi ilmu adalah ciri-ciri yang essensial dari objek ilmu yang berlaku umum. Ilmu itu berdasar dari beberapa asumsi dasar untuk mendapatkan pengetahuan tentang fenomena yang nampak. Asumsi dasar ialah anggapan yang merupakan dasar dan titik tolak bagi kegiatan setiap cabang ilmu pengetahuan. 

Didalam ilmu pengetahuan, asumsi dasar atas realitas ini misalnya : Apakah semua yang bergerak didunia ini ada ketentuan sebab akibat dari sananya atau semua yang bergerak didunia ini memiliki kemampuan untuk bergerak sendiri sesuai versinya. Atau dengan kata lain asumsi dasar atas realitas dalam ilmu pengetahuan ini memakai hukum yang universal namun tidak semua berlaku universal, artinya ada celah-celah didalamnya akan terdapat perbedaan dengan ketentuan yang universal tersebut.

Contohnya : Apakah dengan adanya mendung itu pasti akan turun hujan?

Maka menurut asas probabilistik (ilmu), akan menjawab jika ada mendung itu bisa jadi akan turun hujan, bisa jadi tidak akan turun hujan, bisa jadi hanya akan terjadi gerimis-gerimis saja atau bahkan bisa jadi malah harinya akan panas. Jadi karena ilmu ini beranjak dari hukum yang universal namun tidak seluruhnya ini, maka ada kemungkinan hal itu tidak akan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun