Mohon tunggu...
Khairil Miswar
Khairil Miswar Mohon Tunggu... Penulis - Esais

Pemulung Buku Tua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negeri “Durhaka”

2 September 2016   15:26 Diperbarui: 2 September 2016   17:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terlepas dari “khilafiyah” tentang benar tidaknya Ilyas Karim sebagai salah seorang pengibar bendera Merah Putih, peran serta beliau dalam perjuangan kemerdekaan tentu sulit dinafikan. Seharusnya negara menunjukkan sikap hormat kepada mereka. Tokoh-tokoh yang lahir kemudian pasca perang kemerdekaan – selama dia punya kontribusi kepada negeri ini pun harus dihargai. Apalagi “orang-orang jompo” seperti Ilyas Karim yang pernah memanggul senjata mengusir penjajah. Buat apa tiap senin kita hormat bendera jika para pejuang tidak mampu kita hargai? Nasionalisme jangan hanya dibibir!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun