Mohon tunggu...
Khairil Hadi
Khairil Hadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen di Universitas Cipta Mandiri. Studi Doktor pada Prodi Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesepakatan di Awal Perkuliahan: Menata Sistem Demokrasi Melalui Ruang Perkuliahan

12 Desember 2024   15:02 Diperbarui: 12 Desember 2024   16:26 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah sarana aktivitas yang dilakukan secara terencana dan sadar dengan tujuan memberikan pengalaman, membentuk karakter, dan kopetensi pengetahuan kepada peserta didik. Pendidikan memiliki peran fundamental dalam membentuk tatanan masyarakat yang demokratis. Ruang perkuliahan sebagai tempat pembelajaran formal tidak hanya menjadi tempat untuk mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga wahana untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada generasi muda.

Sebagai seorang pendidik dan peneliti dari salah satu universitas swasta di Aceh yang berfokus pada proses dan hasil belajar, dapat saya simpulkan dua perbedaan utama tentang sistem demokrasi yang dibangun dalam ruang kelas perkuliahan pada saat awal mulai perkuliahan. Pertama, demokrasi merupakan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan dengan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh universitas. Kedua, demokrasi merupakan kebebasan merancang aturan-aturan untuk disepakati antara dosen dan mahasiswa untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dari kedua macam sistem demokrasi ini, manakah sistem demokrasi yang sesungguhnya?

Ruang kelas perkuliahan dapat diibaratkan sebagai miniatur masyarakat demokratis. Di dalamnya, mahasiswa belajar tentang keberagaman, kerja sama, dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat. Dosen memiliki peran strategis dalam menciptakan suasana perkuliahan yang demokratis, di mana setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk menyuarakan opini, menghormati pandangan orang lain, dan mengambil keputusan secara kolektif. Bukankah kesepakatan diawal dalam merencanakan proses perkuliahan perlu dilakukan antara Dosen dan mahasiswa?. Bukankah rencana perkuliahan yang telah disiapkan dosen dapat diubah sesuai dengan kesepakatan?. Mari kita renungkan, apakah selama ini sudah melaksanakan sistem demokrasi atau menyampaian aturan yang telah ditetapkan untuk disepakati?.

Dosen adalah kunci utama dalam keberhasilan pendidikan demokrasi di ruang perkuliahan. Sebagai fasilitator, dosen harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan bebas dari bias. Dosen juga perlu memberikan teladan dalam menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti bersikap adil, mendengarkan aspirasi mahasiswa, dan memberikan ruang bagi partisipasi aktif semua mahasiswa tanpa memandang latar belakang mereka.

Apa yang dipelajari mahasiswa di ruang perkuliahan akan berdampak besar pada bagaimana mereka berperilaku di masyarakat. Ketika mahasiswa memahami pentingnya dialog, toleransi, dan kerja sama, mereka akan lebih siap untuk berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, pendidikan demokrasi melalui ruang perkuliahan menjadi langkah awal dalam menciptakan masyarakat yang inklusif, partisipatif, dan berkeadilan.

Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai demokrasi akan menghasilkan generasi penerus yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan bijaksana. Oleh karena itu, penguatan pendidikan demokrasi di ruang kelas harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan kita.

Ruang perkuliahan adalah tempat di mana fondasi demokrasi dibangun. Melalui pendidikan yang menanamkan nilai-nilai demokrasi, mahasiswa tidak hanya dipersiapkan untuk menjadi individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga sebagai warga negara yang peduli, kritis, dan aktif. Dengan demikian, pendidikan demokrasi di ruang perkuliahan adalah investasi jangka panjang untuk menata masa depan bangsa yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun