Ruang Angkasa di Dominasi oleh Materi Gelap
Selanjutnya, ruang angkasa yang luas ini ternyata di dominasi oleh materi yang gelap. Ruang angkasa memang berisi banyak bintang, tapi ternyata jumlah bintang-bintang serta materi yang bisa kita amati di alam semesta hanya terdiri dari 4% saja dari keseluruhan ruang angkasa yang ada. Hal ini sama seperti yang sudah dijelaskan di atas, disebabkan oleh kemampuan dan teknologi kita dalam menjelajahi alam semesta saat ini.
Selain itu, komposisi ruang angkasa sendiri juga terdiri atas 22% materi gelap dan energi gelap yang dalam hal ini cukup bisa menjelaskan kenapa cahaya bintang tidak mampu menerangi langit malam di Bumi kita.
Tidak Adanya Materi yang Bisa Memantulkan Cahaya
Salah satu yang mendukung efektifitas cahaya adalah objek pantulan dan pantulan cahaya itu sendiri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ruang angkasa yang didominasi oleh ruang gelap dan energi gelap tidak mampu memantulkan cahaya dari bintang-bintang yang ada.Â
Oleh karena itu, cahaya bintang tidak bisa menerangi langit malam di Bumi karena jumlah objek atau molekul yang bisa memantulkan cahaya di ruang angkasa hanya sedikit.
Berbeda dengan keadaan di Bumi kita, yang mana banyak cermin dan alat pemantul cahaya lainnya sehingga sangat memungkinkan untuk memantulkan cahaya yang ada.Â
Sangat berbeda memang, karena dalam hal ini kita tidak hanya membahas tentang Bumi saja, tapi keseluruhan alam semesta. Bumi hanya ruang kecil dibandingkan ruang angkasa yang luas.
Penyebab Langit Berwarna Biru atau Hitam
Warna biru yang kita lihat di langit (pada siang hari) adalah hasil dari cahaya matahari yang melewati molekul-molekul yang ada di atmosfer Bumi lalu disebarkan ke segala arah.Â
Selanjutnya warna hitam yang kita lihat di langit pada malam hari adalah karena tidak adanya cahaya-cahaya yang sama seperti cahaya Matahari yang mampu menerobos dan dipantulkan lagi oleh molekul-molekul di atmosfer bumi. Oleh karena itulah kenapa langit pada malam hari gelap walaupun banyak bintang.
Saat mengetahui hal tersebut, Tino agak sedikit lega dan tidak lagi terdistrak oleh pertanyaan random yang tiba-tiba muncul di pikirannya. Tapi pada saat yang bersamaan datanglah Aji, teman seperjuangannya di Kampung Inggris Pare.Â